WhatsApp Mau Pasang Iklan? Dulu Katanya Anti Banget!

WhatsApp Mau Pasang Iklan? Dulu Katanya Anti Banget!
WhatsApp Mau Pasang Iklan? Dulu Katanya Anti Banget!

Kudetekno – WhatsApp Mau Pasang Iklan? Dulu Katanya Anti Banget!

Pernah nggak sih kamu ngerasa dikhianati? Ya, mungkin lebay, tapi kurang lebih itulah yang kurasakan waktu denger kabar WhatsApp mau pasang iklan. Seriusan deh, dulu tuh mereka kayak yang paling anti sama iklan. Kok bisa ya sekarang malah jualan spot iklan? Apa yang berubah? Nah, itu dia yang pengen kita obrolin santai kali ini.

Sejarah Penolakan Iklan oleh Pendiri WhatsApp

Dulu, WhatsApp itu bener-bener beda, lho. Bukan cuma sekadar aplikasi chatting, tapi kayak simbol perlawanan terhadap iklan yang makin menggila. Pendirinya, Jan Koum dan Brian Acton, punya prinsip kuat banget soal ini. Mereka nggak mau WhatsApp jadi ladang iklan kayak platform lain.

Jan Koum dan Brian Acton: “Tanpa Iklan!”

Bayangin aja, tahun 2012, WhatsApp bikin postingan blog yang nampol banget. Intinya sih, mereka bilang kalau iklan itu bikin pengguna jadi produknya. Nggak mau mereka kayak gitu. Mereka pengen bikin aplikasi yang beneran buat penggunanya, bukan buat nyari duit lewat iklan. Keren, kan?

Konon, si Acton ini malah punya catatan gede di mejanya: “Tanpa Iklan! Tanpa Game! Tanpa Gimmick!”. Jadi semacam mantra gitu, biar nggak lupa sama tujuan awal. Bener-bener idealis abis.

Konflik dengan Meta dan Kepergian Pendiri

Nah, masalah mulai muncul pas WhatsApp dibeli sama Facebook (sekarang Meta) di tahun 2014. Udah pada tahu lah ya, Facebook itu jagonya soal iklan bertarget. Otomatis, Mark Zuckerberg, si bos Meta, mulai ngelirik WhatsApp sebagai potensi ladang duit baru.

Di sinilah Koum dan Acton mulai nggak sepaham sama Zuckerberg. Mereka nggak mau WhatsApp dijejelin iklan bertarget yang menurut mereka ganggu privasi. Konflik ini akhirnya bikin Koum dan Acton cabut dari Facebook di tahun 2018. Jujur aja, aku salut sih sama mereka. Berani ninggalin duit banyak demi prinsip.

Perubahan Sikap dan Penerapan Iklan

Eh, tapi dunia emang suka gitu ya. Apa yang dulunya diyakini banget, bisa aja berubah seiring waktu. Meta kayaknya nggak mau nyerah buat nyari duit dari WhatsApp. Padahal, dulu sempet batal lho rencana masang iklan ini.

Meta Mencoba Iklan: Dulu Dibatalkan, Sekarang Diterapkan

Sempet maju mundur cantik gitu deh Meta sama rencana iklan di WhatsApp. Tahun 2020, mereka kayaknya sadar kalau masang iklan itu bakal bikin banyak pengguna kabur. Akhirnya dibatalin deh tuh rencana.

Tapi, ya namanya juga bisnis. Dua tahun kemudian, tepatnya 2023, Meta mulai ngomongin lagi soal kemungkinan iklan di WhatsApp. Dan hasilnya? Wah, nggak nyangka sih, di tahun 2025 ini beneran kejadian.

Penjelasan WhatsApp Tentang Penempatan Iklan di Status

Terus, iklannya mau dipasang di mana dong? Nah, kata WhatsApp, iklan ini cuma bakal muncul di Status. Iya, yang kayak Instagram Story itu. Mereka bilang, dengan gini, iklan nggak bakal ganggu chat kita. Ya, semoga aja beneran kayak gitu. Soalnya, kalau iklan tiba-tiba nongol di tengah chat, kan nyebelin banget ya? Rasanya kayak lagi asik ngobrol, tiba-tiba ada yang nyuruh beli panci.

Privasi Pengguna dan Informasi yang Digunakan

Yang paling bikin khawatir dari iklan itu ya soal privasi. Kita kan nggak mau data kita diumbar buat bahan iklan. Apalagi WhatsApp itu isinya chat-chat pribadi. Ngeri juga kan kalau tiba-tiba iklan yang muncul kok kayak tahu banget apa yang lagi kita omongin sama temen.

Jaminan Privasi dan Enkripsi End-to-End

Untungnya, WhatsApp ngejamin kalau pesan, panggilan, dan status kita tetep aman. Mereka bilang semua data dilindungi enkripsi end-to-end. Jadi, cuma kita sama orang yang kita ajak ngobrol yang bisa baca pesannya. WhatsApp-nya sendiri nggak bisa ngintip. Ya, semoga aja ini beneran dijaga ya.

Data yang Digunakan untuk Menentukan Iklan

Tapi tetep aja, WhatsApp butuh data buat nentuin iklan apa yang mau ditampilin. Nah, mereka bilang data yang dipake cuma data dasar aja. Kayak kota, negara, bahasa, channel yang kita follow, sama gimana kita interaksi sama iklan. Intinya sih, mereka pengen nampilin iklan yang relevan sama kita. Tapi ya tetep aja, ada sedikit rasa was-was gitu ya.

Intinya sih, ya gitu… WhatsApp sekarang udah nggak se-ideal dulu lagi. Iklan udah jadi bagian dari platform ini. Tapi, ya semoga aja mereka tetep jaga privasi kita dan iklannya nggak terlalu ganggu. Kalau kamu sendiri gimana? Setuju nggak sih sama keputusan WhatsApp ini? Atau malah udah siap-siap cari aplikasi chat lain? Share dong pendapatmu! ***

Punya cara lain, saran, atau malah cerita lucu seputar topik ini? Yuk sharing di kolom komentar! Atau langsung ngobrol bareng tim KudeTekno di WhatsApp.👇

Also Read

Bagikan:

Dimas Riyadi

Halo! Aku Dimas Riyadi, penulis di KudeTekno yang suka banget eksplor aplikasi-aplikasi baru. Mulai dari tools AI sampai aplikasi produktivitas.

Leave a Comment