Kudetekno – E-commerce dan Maskapai Ini Kena Blokir, Kok Bisa?
Pernah nggak sih, lagi asik scroll-scroll belanja online, eh, tiba-tiba website-nya nggak bisa dibuka? Atau mau booking tiket pesawat buat liburan, malah muncul pesan error? Nah, beberapa waktu lalu, kejadian kayak gini beneran nimpa banyak orang. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ngeblokir beberapa platform e-commerce dan situs maskapai penerbangan. Seriusan? Iya! Bath and Body Works, eBay, bahkan KLM Royal Dutch Airlines, ikutan kena getahnya. Pasti pada bertanya-tanya kan, kok bisa ya? Platform gede gitu kok kena blokir? Yuk, kita bahas santai sambil ngopi!
Latar Belakang Pemblokiran
Jadi gini, guys. Di Indonesia ini, semua Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat, ya kayak e-commerce dan maskapai tadi, wajib hukumnya untuk mendaftar. Nah, beberapa dari mereka ini, entah kenapa, belum juga mendaftarkan diri. Padahal, udah dikasih waktu, udah diingetin berkali-kali. Eh, tetep aja bandel. Ya, akhirnya Komdigi terpaksa ambil tindakan tegas. Pemblokiran ini bukan ujug-ujug loh ya, ada prosesnya. Ibaratnya, kayak kamu ditegur guru gara-gara nggak ngerjain PR, tapi nggak dihiraukan. Ya, akhirnya kena hukuman deh.
Alasan Pemblokiran: Ketidakpatuhan Pendaftaran
Intinya sih, alasan utama pemblokiran ini adalah karena mereka nggak patuh sama aturan pendaftaran PSE. Jadi, peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat itu udah jelas banget nyebutin kewajiban ini. Pendaftaran ini penting loh buat negara, buat ngawasin dan ngatur sistem elektronik yang beroperasi di Indonesia. Kalau nggak terdaftar, ya gimana mau diawasi? Jujur aja, aku juga sempat mikir, “Ah, pendaftaran doang mah ribet.” Tapi ternyata, efeknya bisa gede banget kalau diabaikan. Ini kayak SIM buat kendaraan bermotor lah. Kalau nggak punya, ya melanggar hukum.
Sanksi Administratif dan Dasar Hukum
Pemblokiran ini termasuk sanksi administratif yang dijatuhkan oleh Menteri Komunikasi dan Digital. Dasar hukumnya jelas, Pasal 7 Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020 tadi. Sanksi administratif ini macem-macem ya, bisa berupa teguran tertulis, denda, sampai pemutusan akses, alias pemblokiran. Nah, karena udah diingetin nggak mempan, ya udah, opsi terakhirnya pemblokiran. Mungkin kedengarannya kejam, tapi ini dilakuin biar yang lain juga pada sadar dan nurut sama aturan. “Biar kapok,” mungkin itu yang ada di benak Komdigi.
Proses Pemberian Sanksi: Notifikasi dan Peringatan
Eits, jangan salah paham dulu. Komdigi nggak langsung main blokir aja. Ada prosesnya. Mereka udah ngasih surat notifikasi, surat peringatan, bahkan udah siaran pers segala. Artinya, mereka udah berusaha semaksimal mungkin buat ngasih tahu dan ngingetin. Tapi, kalau udah dikasih peringatan tapi tetep nggak ada itikad baik, ya mau gimana lagi? Pemblokiran jadi jalan terakhir. Rasanya kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit, tapi pas udah mateng malah nggak dimakan. Kan, kesel! Nah, mungkin Komdigi ngerasain hal yang sama.
Tujuan Pemblokiran: Penegakan Hukum dan Perlindungan Masyarakat
Tujuan utama dari pemblokiran ini adalah penegakan hukum. Ya, biar semua PSE itu taat aturan dan nggak seenaknya sendiri. Selain itu, pemblokiran ini juga buat melindungi masyarakat sebagai pengguna layanan digital. Kalau sistem elektronik udah terdaftar, minimal udah ada jaminan keamanan dan perlindungan data. Jadi, kalau ada apa-apa, lebih mudah buat dilacak dan ditindaklanjuti. Bayangin deh, kalau kamu belanja di e-commerce yang nggak jelas, terus datamu disalahgunakan, gimana? Kan, ngeri! Intinya sih, Komdigi pengen nyiptain ruang digital yang lebih tertib dan bertanggung jawab.
Imbauan Kementerian Kominfo
Komdigi nggak bosan-bosannya ngimbau semua PSE buat segera mendaftarkan sistem elektroniknya melalui sistem Online Single Submission (OSS). Sistem OSS ini udah disediain buat memudahkan proses pendaftaran. Jadi, nggak ada alasan lagi buat nggak daftar. Selain itu, Komdigi juga ngingetin buat aktif memperbarui informasi pendaftaran kalau ada perubahan data. Ya, biar tetep up-to-date dan nggak kedetek macem-macem. Jadi, buat para pemilik e-commerce dan maskapai penerbangan, yuk, segera pada daftar! Jangan sampe kena blokir kayak gitu, repot kan?
Nah, gimana, udah ngerti kan sekarang kenapa e-commerce dan maskapai sampe kena blokir? Intinya sih, gara-gara nggak patuh sama aturan pendaftaran. Semoga artikel ini bisa nambah wawasan dan bikin kamu lebih aware sama aturan-aturan di dunia digital ya. Jadi, buat kamu yang punya bisnis online, jangan lupa buat daftar biar nggak kena masalah di kemudian hari. Atau mungkin, kamu punya pengalaman serupa? Boleh loh di-share di kolom komentar! Siapa tahu bisa jadi pelajaran buat kita semua. Keep scrolling and stay safe! ***
Punya cara lain, saran, atau malah cerita lucu seputar topik ini? Yuk sharing di kolom komentar! Atau langsung ngobrol bareng tim KudeTekno di WhatsApp.👇