Kudetekno – Nusantara Lima gagal terbang? Seriusan ini bikin penasaran banget! Padahal udah siap-siap, roket udah ngitung mundur, eh malah ditunda. Kayak nungguin doi bales chat, udah seneng eh ternyata PHP. Tapi, yaudahlah ya, daripada kenapa-napa di atas langit sana. Jadi, apa sih yang bikin peluncuran Satelit Nusantara Lima milik PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) ini batal di detik-detik terakhir? Nah, di sini kita bakal kupas tuntas misteri ini. Kenapa penting? Ya iyalah penting, ini kan soal teknologi, soal duit miliaran, soal nama baik bangsa!
Kronologi Penundaan Peluncuran Nusantara Lima
Oke, jadi gini ceritanya. Selasa malam, tanggal 9 September 2025 (waktu Orlando ya), semua udah siap. Roket udah kayak mau nyembur api, hitungan mundur udah tinggal 30 detik! Bayangin deh, deg-degan kayak mau ujian skripsi. Tapi, blam! peluncuran dibatalkan. Kenapa? Izin cuaca nggak keluar. Aduh, asem banget nggak sih?
Penjelasan dari CEO PSN
Nah, biar nggak simpang siur, CEO PSN, Bapak Adi Rahman Adiwoso, langsung kasih penjelasan. Katanya sih, 30 detik terakhir itu butuh “weather clearance” dari Air Force K45. Nah, mereka ini nggak ngasih izin karena dianggap terlalu berisiko. Jadi, mau nggak mau, peluncuran di-hold. Rencananya sih, dicoba lagi besoknya, jam-jam segitu juga. Air Force K45? Kayaknya sih maksudnya 45th Weather Squadron (45 WS). Jadi, siapa mereka ini sebenernya?
Mengenal 45th Weather Squadron (45 WS)
45th Weather Squadron (45 WS) ini kayak tim pawang hujannya peluncuran roket gitu deh. Mereka ini bagian dari Space Launch Delta 45 yang markasnya di Patrick Space Force Base, Florida. Kerjaan mereka? Mantau cuaca, kasih rekomendasi buat peluncuran roket dari Cape Canaveral dan Kennedy Space Center.
Tugas dan Tanggung Jawab 45 WS
Jadi, 45 WS ini nggak main-main. Mereka kerjasama sama FAA, NASA, bahkan perusahaan kayak SpaceX. Tugas mereka itu nyediain data prakiraan, observasi, dan peringatan kondisi atmosfer. Dari jam ke jam, bahkan detik ke detik sebelum peluncuran. Mereka tuh kayak cenayang cuaca modern gitu deh, canggih banget!
Launch Weather Commit Criteria
Nah, mereka ini punya panduan yang ketat banget, namanya Launch Weather Commit Criteria. Isinya batasan-batasan soal kecepatan angin, keberadaan awan petir, dan risiko bahaya lainnya. Kalo salah satu parameter nggak terpenuhi, yaudah, peluncuran dibatalin demi keselamatan. Nggak peduli deh udah tinggal sedetik lagi juga. Seriusan deh, aturan mereka itu kayak hukum alam, nggak bisa diganggu gugat.
Penundaan di Detik-Detik Terakhir Bukan Hal Baru
Eh, tapi jangan kaget ya. Penundaan di detik-detik terakhir itu bukan hal baru kok. Banyak misi NASA atau komersial yang pernah ngalamin hal serupa gara-gara cuaca yang nggak mendukung. Emang sih bikin kesel, tapi ya gimana lagi, daripada aset ratusan juta dolar melayang, kan? Safety first!
Gue jadi inget, peluncuran Crew Dragon Demo-2 oleh SpaceX tahun 2020 juga ditunda 20 menit sebelum lepas landas gara-gara risiko petir. Terus, peluncuran satelit GPS III tahun 2018 juga batal karena awan tebel dan potensi hujan es. Bahkan, Starship SpaceX tahun 2025 juga pernah ditunda di menit-menit akhir karena cuaca buruk. Intinya sih, ya gitu… cuaca emang unpredictable.
Mengapa Cuaca Begitu Kritis dalam Peluncuran Roket?
Kenapa sih cuaca itu penting banget buat peluncuran roket? Ya iyalah penting! Roket itu kan barang mahal, isinya juga sensitif. Kalo kena petir, angin kenceng, atau hujan es, bisa berabe.
Kasus Kegagalan Akibat Faktor Cuaca
Sejarah udah mencatat beberapa kegagalan tragis akibat cuaca. Misalnya, Apollo 12 tahun 1969, roketnya kesamber petir dua kali setelah lepas landas. Nyaris gagal total tuh. Terus, Challenger tahun 1986 hancur gara-gara O-ring yang rapuh karena suhu dingin. Ngeri kan? Ada juga Atlas-Centaur tahun 1987 yang hancur di udara akibat petir. Rugi bandar deh!
Probability of Violation (POV)
Nah, makanya 45 WS itu pinter banget. Mereka ngitung yang namanya Probability of Violation (POV), alias probabilitas pelanggaran aturan cuaca. Kalo POV-nya udah di atas 20-40% buat kondisi berbahaya, yaudah, peluncuran langsung distop.
Ancaman Cuaca yang Mungkin Terdeteksi pada Peluncuran Nusantara Lima
Kalo di kasus Nusantara Lima ini, kira-kira ancaman cuaca apa ya yang mungkin dideteksi? Hmm, mungkin aja:
- Petir: Roket itu kan kayak tiang listrik raksasa. Kalo ada petir dalam radius 19 km dalam 30 menit terakhir, yaudah, nggak boleh terbang.
- Angin Kencang: Angin permukaan yang kecepatannya di atas 48 km/jam atau wind shear di ketinggian bisa bikin roket oleng. Bahaya banget!
* Awan Tebal/Hujan: Ini bisa ngurangin visibilitas atau ningkatin risiko es dan petir. Nggak lucu kan kalo roketnya nyasar gara-gara ketutupan awan?
Koordinasi Ketat untuk Keselamatan Misi
Intinya, penundaan peluncuran Nusantara Lima ini nunjukkin betapa ketatnya koordinasi antara PSN, SpaceX, 45 WS, dan FAA. Semua demi keselamatan misi yang nilainya miliaran dolar ini. Nggak mau kan kejadian yang nggak-nggak? Jadi, yaudah deh, sabar aja. Lebih baik ditunda daripada kenapa-napa.
Jadi gitu deh ceritanya. Nusantara Lima gagal terbang, tapi bukan berarti gagal total. Ini cuma penundaan sementara. Semoga aja besok-besok cuacanya bersahabat dan peluncurannya lancar jaya. Kita doain aja ya! Gimana menurut kamu? Pernah nggak sih ngalamin kejadian kayak gini? Penasaran banget pengen denger cerita kamu di kolom komentar! ***
Punya cara lain, saran, atau malah cerita lucu seputar topik ini? Yuk sharing di kolom komentar! Atau langsung ngobrol bareng tim KudeTekno di WhatsApp.👇









