Ketika Hype AI Mereda, Apa yang Terjadi Jika Ekspektasi Tak Sesuai Realita?

Ketika Hype AI Mereda, Apa yang Terjadi Jika Ekspektasi Tak Sesuai Realita?
Ketika Hype AI Mereda, Apa yang Terjadi Jika Ekspektasi Tak Sesuai Realita?

Kudetekno – Ketika hype terhadap kecerdasan buatan (AI) lagi tinggi-tingginya, pernah nggak sih kamu ngerasa kayak… “Ini beneran bakal mengubah segalanya atau cuma euforia sesaat aja?” Soalnya, jujur aja, aku juga sempat mikir gitu. Pertanyaan besarnya sekarang, kalau nanti kenyataannya nggak seindah yang dibayangkan, gimana dong? Nah, ini nih yang bikin banyak orang khawatir soal potensi “AI bubble” alias gelembung AI. Jadi, intinya, kita lagi ngomongin kemungkinan valuasi perusahaan AI yang terlalu tinggi dan dampaknya ke ekonomi. Serem juga, kan?

Potensi Terjadinya AI Bubble

Bayangin gini deh, harga suatu aset (dalam hal ini, perusahaan AI) tiba-tiba naik gila-gilaan, padahal sebenernya nilainya nggak segitu-gitunya. Nah, itu yang namanya bubble. Dan gelembung itu, kayak balon sabun, bisa pecah kapan aja. Harganya bisa anjlok drastis! Rasanya kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit, eh pas udah mateng, nggak seenak yang dibayangin.

Emang kenapa bisa terjadi AI bubble? Ya, karena ekspektasi yang terlalu tinggi, investasi yang jor-joran, dan mungkin juga karena… ya gitu deh, ikut-ikutan biar nggak ketinggalan zaman. Tapi, kalau ternyata AI nggak se-revolusioner yang kita kira, atau aplikasinya nggak seluas yang kita harapkan, wah, bisa gawat.

Peringatan dari Para Ahli dan Pemimpin Industri

Sam Altman, CEO OpenAI, aja udah ngakuin, lho! Dia bilang, “Saya tahu nulis cerita soal gelembung itu godaan banget. Faktanya, ada banyak bagian dari AI yang menurut saya agak bergelembung saat ini.” Tuh kan, orang dalem aja udah ngasih lampu kuning!

Di Silicon Valley sana, udah rame banget perdebatan soal valuasi perusahaan AI. Banyak yang khawatir dinilai terlalu mahal. Kata Altman, investor bisa bikin keputusan yang kurang tepat dan startup yang sebenernya nggak terlalu bagus bisa dapet dana gede. Tapi, dia sih ngeklaim kalau OpenAI beda, karena menurutnya ada “sesuatu yang nyata” di perusahaannya. Ya, semoga aja beneran nyata ya, jangan cuma mimpi di siang bolong.

Nggak cuma Altman, lho. Dalam beberapa waktu terakhir, Bank of England, IMF, dan bahkan bos JP Morgan, Jamie Dimon, juga udah ngasih peringatan soal gelembung AI. Pengusaha AI senior, Jerry Kaplan, malah udah ngalamin empat gelembung! Dia khawatir banget sekarang, soalnya uang yang beredar jauh lebih gede dibanding pas ledakan dot-com dulu.

“Ketika gelembung pecah, itu akan sangat buruk, dan bukan cuma bagi orang-orang di bidang AI. Itu akan menyeret ekonomi secara keseluruhan,” katanya, dikutip dari BBC. Nah, kan, ngeri banget efeknya! Kayak efek domino gitu deh.

Pendapat yang Kontras: Sulit Memprediksi Gelembung

Tapi, nggak semua orang sepakat, lho. Prof Anat Admati dari Stanford bilang, “Sangat sulit untuk menentukan waktu terjadinya gelembung. Dan Anda tidak bisa mengatakan dengan pasti bahwa Anda berada di dalamnya sampai gelembung itu pecah.” Intinya sih, ya gitu… kita nggak bisa tahu kapan badai bakal datang. Bikin deg-degan emang.

Investasi dan Pengeluaran Global untuk AI

Ngomong-ngomong soal uang, perusahaan yang berhubungan sama AI nyumbang 80% dari keuntungan di pasar saham Amerika tahun ini! Gila nggak tuh? Sementara itu, Gartner memperkirakan pengeluaran global untuk AI bakal mencapai USD 1,5 triliun sebelum tahun 2025 berakhir. Bayangin duit segitu banyaknya diputer-puter di AI. Kalau hasilnya nggak sesuai harapan, bisa kebakaran jenggot!

Dampak Lingkungan dari Infrastruktur AI

Eh, tapi ada satu lagi yang nggak kalah penting nih. Selain masalah ekonomi, Kaplan juga ngomongin soal dampak lingkungan dari infrastruktur AI. Katanya, kita lagi bikin “bencana ekologi buatan manusia yang baru.” Maksudnya? Ya, pusat data raksasa dibangun di tempat-tempat terpencil kayak gurun, dan nantinya bakal berkarat serta mencemari lingkungan. Dan yang lebih parah, nggak ada yang bisa dimintai pertanggungjawaban karena para pembuat dan investornya udah kabur duluan. Seriusan ini bikin mikir panjang. Udah hype AI, eh malah nambah masalah lingkungan. Aduh!

Jadi, gimana dong? Apa yang harus kita lakuin? Ya, nggak ada jawaban pasti sih. Tapi, yang jelas, kita harus tetep realistis, jangan terlalu euforia, dan selalu siap dengan segala kemungkinan. Dan yang paling penting, jangan lupa pertimbangkan dampak lingkungannya!

Kesimpulannya, hype AI itu emang seru dan menjanjikan. Tapi, jangan sampai kebablasan. Penting banget untuk tetap kritis dan waspada. Siapa tahu, kan, kita bisa menghindari atau setidaknya meminimalkan dampak buruk dari AI bubble ini. Nah, menurut kamu sendiri gimana? Pernah punya pengalaman atau pendapat soal ini? Share dong di kolom komentar! Penasaran nih denger cerita-cerita kamu. Siapa tahu kita bisa belajar sesuatu bareng. ***

Punya cara lain, saran, atau malah cerita lucu seputar topik ini? Yuk sharing di kolom komentar! Atau langsung ngobrol bareng tim KudeTekno di WhatsApp.👇

Also Read

Bagikan:

Fikri Maulana

Suka ngulik fisika dan hal-hal yang kelihatan rumit tapi sebenernya seru banget. Nulis biar sains nggak cuma jadi teori di buku.

Leave a Comment