Kudetekno – Soeharto, Bapak Pembangunan atau Sosok Kontroversial? Reaksi Netizen Terpecah!
Pengangkatan Jenderal Besar TNI H.M. Soeharto, Presiden ke-2 RI, jadi Pahlawan Nasional bener-bener bikin rame jagat maya! Bayangin aja, ada yang langsung nyebut “Bapak Pembangunan”, tapi nggak sedikit juga yang nyindir abis-abisan soal pelanggaran HAM dan korupsi di zaman Orde Baru. Seriusan, linimasa tuh kayak lagi perang argumen. Penasaran kan, kayak apa ramainya? Yuk, kita bedah satu-satu!
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Kontroversi di Dunia Maya
Jadi gini, guys, pas pengumuman resmi Soeharto jadi Pahlawan Nasional di Istana Negara, yang diserahin langsung ke keluarga Cendana sama Presiden Prabowo Subianto, itu langsung deh netizen pada kebakaran jenggot. Ada yang ngetwit sambil nyanyi “Hari Merdeka”, eh, ada juga yang langsung pasang meme Soeharto ala-ala diktator. Lengkap kap!
Trending Topic di X
Nah, ini yang paling heboh. Nama Soeharto langsung nangkring di puncak trending topic X (dulu Twitter) sampe pagi hari berikutnya. Lebih dari 115 ribu cuitan membahas soal pro dan kontra gelar pahlawan ini. Gila, kan? Kayak lagi nonton drama Korea, tapi versi politik!
Reaksi Pro: Soeharto Bapak Pembangunan
Buat yang pro, argumennya kuat juga, sih. Mereka ngeliat era Orde Baru tuh sebagai masa-masa keemasan Indonesia. Stabilitas politik, ekonomi, sosial, semua serba teratur.
Contohnya nih, ada akun @textcicicuit yang bilang, “soeharto bukan sekadar presiden, ia adalah bapak pembangunan yang membawa indonesia dari ketidakpastian menuju kemajuan. dari swasembada pangan hingga listrik masuk desa, karya nyatanya tak terbantahkan.” Setuju juga, sih. Dulu emang kayaknya lebih adem ayem, walaupun… ya, ada “tapi” nya.
Ada juga @pranatadayken yang nambahin, “Soeharto dikenal sebagai Bapak Pembangunan yang telah memberikan fondasi kuat bagi kemajuan bangsa, dengan berbagai karya dan kebijakan yang membawa Indonesia menuju era pertumbuhan dan stabilitas.” Ya, walaupun kadang fondasi yang kuat itu bikin yang di bawahnya nggak bisa gerak bebas juga, sih.
@are_inismyname juga nggak mau ketinggalan, “Suka atau tidak dia pernah memimpin di negeri ini dan Indonesia menjadi negara macan asia. Stabilitas tercapai saat itu baik bidang politik, ekonomi dan sosial budaya.” Ini emang bener juga, Indonesia sempet jadi macan Asia, tapi… macannya agak galak, ya kan?
Reaksi Kontra: Soeharto Diktator
Tapi, jangan salah, yang kontra juga nggak kalah garang. Mereka langsung nyerang balik dengan berbagai tuduhan soal pelanggaran HAM, korupsi, kolusi, nepotisme. Wah, pokoknya semua dosa-dosa Orde Baru langsung dibuka semua.
@erlanishere nyerocos, “Benar-benar berita di luar nalar: Soeharto dikabarkan memperoleh gelar pahlawan nasional! Sudah mempersekusi etnis Tionghoa, melarang jilbab di sekolah, melakukan tindakan penghilangan orang dan penangkapan tanpa pengadilan, parahnya belum diadili semasa hidupnya terus tau-tau jadi pahlawan nasional.” Ngeri juga bacanya, ya.
Trus, @sunatlaserbeam ikutan nyamber, “Resmi sudah, Orde Baru hidup kembali. Soeharto jadi pahlawan nasional. Pembunuh begitu banyak orang, diktator yang mengurung begitu banyak tahanan politik, jadi pahlawan.” Kalimatnya pedes banget kayak sambel setan!
Yang lebih emosional lagi ada @pejuang_nasib, “Kau bisa aja mengangkat Soeharto sebagai Pahlawan. Tapi bagi kami yg pernah ikut peristiwa Trisakti, Soeharto adalah DIKTATOR yang tangannya berlumuran darah!!!” Waduh, ini sih udah level dendam kesumat.
Proses Penetapan Pahlawan Nasional
Jadi gini, buat yang penasaran, gelar Pahlawan Nasional ini nggak ujug-ujug dateng dari langit, lho. Ada prosesnya. Dari pengusulan, penelitian, pengkajian, sampe akhirnya disetujui sama presiden. Ribet juga, ya?
Penjelasan Menteri Kebudayaan
Menteri Kebudayaan RI saat itu, Fadli Zon (juga Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan), ngejelasin panjang lebar kalau Soeharto udah memenuhi semua syarat buat jadi Pahlawan Nasional. Katanya, semua udah diteliti dan dikaji mendalam sama tim ahli.
“Seluruh nama yang diajukan telah melalui penelitian dan pengkajian mendalam oleh Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP), melibatkan pakar lintas disiplin ilmu, serta disinergikan antara pemerintah daerah dan pusat. Proses ini dilakukan secara ketat, objektif, dan transparan,” gitu katanya. Ya, walaupun tetep aja ada yang nggak percaya, sih. Namanya juga politik, kan?
Fadli juga nambahin, pemberian gelar ini sebagai bentuk penghormatan negara buat tokoh-tokoh yang berjasa besar bagi bangsa. Intinya sih, ya gitu… kamu ngerti lah maksudnya.
Dukungan dari Tokoh Agama
Nggak cuma dari pemerintah, dukungan juga dateng dari tokoh agama, lho. Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Dr. Adian Husaini, juga setuju Soeharto jadi Pahlawan Nasional. Wah, makin rame aja nih perdebatan.
Fadli juga bilang, nama Soeharto udah diusulin berkali-kali, dari tahun 2011, 2015, sampe akhirnya di 2025 ini gol juga. Kayaknya emang udah rejekinya, ya kan?
Tanggapan Keluarga Soeharto
Nah, yang paling menarik adalah tanggapan dari keluarga Cendana. Siti Hardijanti Hastuti Rukmana, atau yang lebih dikenal dengan nama Tutut Soeharto, santai aja nanggepin pro dan kontra yang terjadi.
“Masyarakat Indonesia itu kan macam-macam ya, ada yang pro ada yang kontra itu wajar-wajar saja,” katanya sambil senyum di Istana Negara. Kayaknya udah kebal sama yang namanya kontroversi, ya.
Dia juga ngajak semua pihak buat ngeliat apa yang udah dikerjain Soeharto selama 32 tahun jadi presiden. Katanya, semua perjuangan buat negara dan masyarakat Indonesia. Bener juga, sih. Nggak ada gading yang tak retak, kan?
“Yang pentingkan kita melihat apa yang telah dilakukan bapak saya dari sejak muda sampai beliau wafat itu semua perjuangan untuk negara dan masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Tutut juga berharap pihak yang kontra nggak bersikap ekstrem. Dia ngajak semua pihak buat jaga persatuan. “Jadi boleh-boleh saja kontra, tapi juga jangan ekstrem, yang penting kita jaga persatuan dan kesatuan,” pesennya. Ya, walaupun agak susah juga, sih, ngeliat netizen nggak ekstrem. Hehe.
Gimana, guys? Udah dapet gambaran kan soal hebohnya pengangkatan Soeharto jadi Pahlawan Nasional? Emang topik yang satu ini sensitif banget, sih. Tapi, ya, kayak kata Mbak Tutut, yang penting kita tetep jaga persatuan. Soeharto emang sosok yang kontroversial, tapi sejarah teteplah sejarah. Jadi, gimana pendapatmu? Setuju atau nggak setuju, yang penting tetep adem ayem, ya! ***
Punya cara lain, saran, atau malah cerita lucu seputar topik ini? Yuk sharing di kolom komentar! Atau langsung ngobrol bareng tim KudeTekno di WhatsApp.👇









