Ketika Kecerdasan Buatan Satwa Liar Malah Jadi Bumerang

Ketika Kecerdasan Buatan Satwa Liar Malah Jadi Bumerang
Ketika Kecerdasan Buatan Satwa Liar Malah Jadi Bumerang

Kudetekno – Pernah nggak sih kamu lagi scroll TikTok, terus nemu video lucu banget, misalnya beruang kutub main cilukba sama kucing? Atau sekelompok kelinci joget-joget di trampolin? Gemes banget kan? Tapi, tunggu dulu! Video-video AI satwa liar yang lagi viral ini, eh, ternyata bisa jadi bumerang buat konservasi lho! Seriusan deh!

Jadi gini, ada studi dari jurnal Conservation Biology yang ngebahas soal ini. Mereka bilang, video-video AI yang keliatan realistis itu justru bisa nyesatin dan bikin pemahaman kita tentang satwa liar jadi salah kaprah. Intinya sih, ya gitu… kamu ngerti lah maksudnya.

Video AI Satwa Liar Lucu: Menggemaskan Tapi Berbahaya bagi Konservasi

Awalnya, jujur aja, aku juga sempat mikir, “Ah, palingan cuma hiburan doang.” Tapi, setelah baca lebih lanjut, ternyata dampaknya lumayan serius. Kita jadi kayak hidup di dunia fantasi, di mana predator sama mangsa bisa akrab, atau hewan punya kemampuan yang nggak mungkin di dunia nyata. Dan hasilnya? Wah, nggak nyangka sih…

Dampak Negatif Video AI Satwa Liar

Emang apa aja sih dampak negatifnya? Nah, ini dia yang perlu kita bahas lebih dalam.

Kesenjangan Perilaku dan Dampak pada Anak-anak

Salah satu yang paling mengkhawatirkan adalah kesenjangan perilaku antara manusia dan hewan yang ditampilin di video. Misalnya, video yang nunjukkin macan tutul lagi main sama anak kecil di halaman. Padahal, di dunia nyata, ya nggak mungkinlah! Ini bisa bikin anak-anak, terutama yang masih kecil, jadi punya ekspektasi yang salah tentang satwa liar.

Penelitian juga nunjukkin kalo anak-anak sekolah dasar kurang pengetahuan tentang fauna lokal. Video-video ini malah bikin mereka makin nggak paham, karena spesies yang seharusnya langka malah keliatan banyak di video. Ini jelas nggak bagus buat upaya konservasi!

Memicu Perdagangan Hewan Peliharaan Eksotis

Gara-gara video AI, anak-anak jadi pengen punya hewan-hewan lucu yang mereka lihat di video. “Pengen deh punya kapibara kayak di video!” Nah, ini bahaya nih. Permintaan hewan peliharaan eksotis bisa meningkat, dan itu berarti lebih banyak perburuan liar dan perdagangan ilegal. Padahal, perdagangan hewan eksotis udah lama jadi masalah besar yang ngerusak upaya konservasi. Rasanya kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit, saking lamanya masalah ini nggak kelar-kelar!

Bahaya Meniru Perilaku dalam Video AI di Dunia Nyata

Video AI yang nunjukkin interaksi deket sama hewan liar juga bisa bahaya banget. Bayangin, ada orang yang ngeliat video AI gajah senyum sambil gendong keluarganya, terus dia mikir, “Wah, kayaknya aman nih deketin gajah.” Padahal, di dunia nyata, deketin gajah liar itu bisa berbahaya banget! Aktivis hak-hak binatang Wild Welfare udah ngingetin soal ini, lho.

Mendorong Interaksi Berbahaya dengan Hewan Liar

Sosiolog Jenny Vermilya juga bilang, nggambarin hewan liar kayak beruang sebagai makhluk lucu dan menggemaskan bisa bahaya. Orang jadi pengen nyari beruang di alam liar buat diajak main. Padahal, ya jelas aja beruangnya nggak mau diajak main, malah bisa nyerang! Udah banyak kejadian orang diterkam hewan liar gara-gara sok akrab. Gue juga pernah nyoba deketin monyet di Puncak, eh, malah dicakar. Kapok!

Solusi yang Diusulkan

Terus, gimana dong biar nggak kejebak sama video-video AI ini? Nah, para peneliti ngusulin beberapa solusi.

Literasi Media dan Pengetahuan Lingkungan

Yang pertama, kita perlu ningkatin literasi media dan pengetahuan lingkungan. Maksudnya, kita harus belajar buat bedain mana video yang beneran dan mana yang hasil rekayasa AI. Selain itu, kita juga perlu belajar lebih banyak tentang satwa liar dan habitatnya. Ini bisa dilakuin lewat kurikulum sekolah, seminar, atau bahkan lewat konten-konten edukatif di media sosial.

Eh, ngomong-ngomong soal literasi media, kayaknya ini juga perlu dibahas deh. Banyak juga berita hoax yang nyebar di internet, dan kita harus pinter-pinter buat nyaring informasi.

Bahaya Lebih Besar dari Video AI

Tapi, bahaya video AI nggak cuma soal satwa liar aja.

Pemutarbalikan Fakta dan Deepfake

Teknologi ini juga bisa dipake buat muterbalikin fakta atau bahkan bikin deepfake. Misalnya, video palsu yang nunjukkin tokoh publik ngomong sesuatu yang nggak pernah dia omongin. Ini bisa ngerusak reputasi orang, bahkan bisa bikin kerusuhan! OpenAI aja sampe ngelarang video deepfake Martin Luther King Jr. gara-gara keluarganya protes.

Intinya, video AI itu emang seru dan menghibur, tapi kita juga harus tetep kritis dan waspada. Jangan sampe kita ketipu sama video-video palsu yang justru bisa ngerusak upaya konservasi atau bahkan bikin masalah yang lebih besar.

Jadi, gimana? Udah mulai mikir kan soal dampak video AI satwa liar ini? Semoga artikel ini bisa nambah wawasan buat kamu ya! Jangan lupa share pendapat kamu di kolom komentar! Siapa tahu kita bisa diskusi seru soal ini. Sampai jumpa di artikel berikutnya! ***

Punya cara lain, saran, atau malah cerita lucu seputar topik ini? Yuk sharing di kolom komentar! Atau langsung ngobrol bareng tim KudeTekno di WhatsApp.👇

Also Read

Bagikan:

Salsabila Rahmawati

Penggemar biologi dan lingkungan. Menulis untuk menginspirasi rasa ingin tahu dan kecintaan pada alam dan sains.

Leave a Comment