Amazon Umumkan Perampingan, 14.000 Posisi Terdampak

Kudetekno – Amazon, raksasa e-commerce yang kita kenal, baru aja bikin pengumuman yang lumayan bikin kaget: mereka bakal merampingkan operasional dengan mengurangi sekitar 14.000 posisi karyawan korporat. Wuih, angka yang nggak main-main, ya? Katanya sih, ini semua demi bikin perusahaan lebih gesit dan fokus ke investasi strategis. Dan tebak apa yang jadi fokus utamanya? Yap, bener banget, kecerdasan buatan alias AI.

Latar Belakang Perampingan

Jadi, kenapa sih Amazon tiba-tiba “bersih-bersih” gini? Emang ada apa di balik layar?

Alasan Perampingan

Alasan utamanya, ya jelas, efisiensi. Mereka pengen struktur perusahaan lebih ramping, nggak terlalu banyak lapisan birokrasi yang bikin gerak jadi lambat. Kayak lagi ngejar diskonan tapi harus ngantri panjang, kan nggak asik tuh. Selain itu, Amazon juga pengen lebih fokus ke hal-hal yang mereka anggap punya potensi besar, dan AI jadi salah satunya. Mereka melihat AI bukan cuma sebagai fitur tambahan, tapi sebagai teknologi yang bisa mengubah banyak hal. Jujur aja, aku juga sempat mikir, bener juga ya, AI ini lagi hype banget sekarang.

Besaran PHK dan Dampaknya

Bayangin aja, 14.000 orang itu bukan angka kecil. Konon, ini jadi salah satu PHK korporat terbesar sepanjang sejarah Amazon. Beberapa sumber bahkan bilang angka itu bisa aja lebih tinggi, mencapai 30.000. Wah, seriusan? Pasti banyak yang kaget dan khawatir nih. Dampaknya jelas kerasa, bukan cuma buat karyawan yang terkena PHK, tapi juga buat iklim kerja di Amazon secara keseluruhan. Pasti ada yang mikir, “Wah, jangan-jangan giliran gue nih abis ini…”

Strategi Amazon di Tengah Perubahan

Terus, apa dong yang bakal dilakuin Amazon setelah ini? Nggak mungkin kan cuma diem aja dan meratapi nasib?

Fokus pada Kecerdasan Buatan (AI)

Nah, ini dia kuncinya: fokus ke AI. Mereka yakin banget AI punya potensi buat mengubah banyak hal. Beth Galetti, Senior Vice President of People Experience and Technology di Amazon, bilang AI generatif itu “teknologi paling transformatif yang pernah kita lihat sejak Internet.” Wow, se-transformasi itu ya? Mereka pengen bisa berinovasi lebih cepet di pasar yang udah ada maupun yang baru, dan AI dianggap sebagai kunci buat mencapai itu. Kayak punya roket yang bisa bikin perjalanan jadi lebih singkat gitu lah.

Upaya Efisiensi dan Pemangkasan Biaya

Selain fokus ke AI, Amazon juga lagi gencar-gencarnya memangkas biaya. Mereka nutup beberapa unit bisnis yang nggak terlalu menguntungkan. Kayaknya mereka lagi bener-bener selektif nih, mana yang perlu dipertahanin dan mana yang nggak. Ini bukan cuma soal PHK, tapi juga soal gimana mereka mengelola sumber daya yang ada. Intinya sih, ya gitu… lebih hemat, lebih efisien, biar bisa bersaing lebih ketat.

Kondisi Amazon Saat Ini

Buat yang belum tau, seberapa gede sih Amazon itu? Dan gimana sih posisinya sekarang di tengah persaingan bisnis yang makin ketat?

Jumlah Karyawan dan Skala Perusahaan

Amazon itu perusahaan swasta terbesar kedua di Amerika Serikat, lho. Karyawannya aja lebih dari 1,54 juta orang di seluruh dunia pada kuartal kedua tahun 2023. Kebanyakan sih emang kerja di bagian gudang. Tapi, ada juga sekitar 350.000 karyawan korporat dan teknologi. Nah, PHK 14.000 orang itu sekitar 4% dari jumlah karyawan korporat dan teknologi ini. Lumayan banyak juga ya?

Tekanan Persaingan di Cloud dan AI

Amazon lagi ngerasain banget tekanan persaingan, terutama di bisnis cloud dan AI. Kompetitor mereka juga nggak kalah jago, jadi mereka harus puter otak gimana caranya biar nggak ketinggalan. Kayak lagi balapan lari, tapi yang lain udah pada pake sepatu roda. Mereka harus buktiin kalo bisnis cloud dan AI mereka masih kuat dan bisa bersaing. Rasanya kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit, pasti deg-degan kan?

Tren Industri dan Dampak AI

Ngomongin soal AI, emang lagi jadi tren banget sekarang. Banyak industri yang udah ngerasain dampaknya.

Perubahan Lanskap Ketenagakerjaan Akibat AI

AI ini emang lagi ngerubah lanskap ketenagakerjaan. Beberapa perusahaan udah bilang mereka bisa mempekerjakan lebih sedikit karyawan tapi tetep bisa ningkatin pendapatan karena lebih ngandelin AI. CEO Amazon, Andy Jassy, juga udah bilang kalo jumlah karyawan perusahaan bakal menyusut karena penerapan AI. Ya, walaupun kadang bikin tambah bingung juga sih, di satu sisi AI bikin pekerjaan jadi lebih efisien, tapi di sisi lain bisa bikin banyak orang kehilangan pekerjaan.

Jadi, kesimpulannya gimana nih? Amazon lagi ngadepin perubahan besar-besaran. Mereka lagi berusaha buat jadi lebih ramping, lebih efisien, dan lebih fokus ke AI. PHK 14.000 karyawan ini emang berita yang nggak enak, tapi ini juga jadi bukti kalo Amazon serius buat ngadepin tantangan persaingan di era digital ini. Buat kamu yang lagi ngikutin perkembangan teknologi, atau bahkan lagi berkarir di bidang IT, kayaknya penting banget buat terus belajar dan adaptasi sama perubahan yang ada. Siapa tau, skill AI kamu malah jadi rebutan di masa depan? Jangan lupa juga buat share pendapat dan pengalaman kamu di kolom komentar ya! ***