Benarkah Internet di Indonesia Sudah Murah untuk Kita Semua?

Benarkah Internet di Indonesia Sudah Murah untuk Kita Semua?
Benarkah Internet di Indonesia Sudah Murah untuk Kita Semua?

Kudetekno – Benarkah internet di Indonesia sudah murah untuk semua orang? Pertanyaan ini kayaknya sering banget muncul ya, apalagi sekarang internet udah jadi kebutuhan pokok. Kayak makan nasi, eh, tapi lebih penting dari itu malahan! Bayangin aja, mau kerja, belajar, belanja, semua butuh internet. Nah, bener nggak sih klaim kalau harga internet di Indonesia itu udah terjangkau buat semua kalangan? Yuk, kita bedah satu-satu.

Klaim APJII: Internet Indonesia Terjangkau

APJII, alias Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, beberapa waktu lalu bikin pernyataan yang cukup bikin heboh. Mereka bilang, harga internet di Indonesia itu termasuk yang termurah lho! Seriusan? Kok kayaknya nggak gitu-gitu amat ya? Jujur aja, aku juga sempat mikir, “Ah, masa sih? Buktinya dompetku tetep jebol tiap bulan buat bayar internet.” Tapi, sebelum kita langsung nge-judge, mending kita lihat dulu data-datanya, oke?

Survei dan Data Pendukung

Katanya sih, pernyataan ini didasarkan pada survei pengguna internet di Indonesia tahun 2025. Survei ini pengen nunjukkin kalau akses internet itu udah bisa dinikmati berbagai kalangan, dari yang pendapatannya pas-pasan sampai yang tajir melintir. Mereka bahkan bilang, harga broadband di Indonesia udah hampir yang paling murah. “Mau murah segimana murah lagi?” gitu kata Ketua APJII, Muhammad Arif. Hmm, pertanyaan yang menantang ya…

Pendapatan dan Akses Internet

Nah, ini dia data yang mereka kasih:

  • Pendapatan di bawah Rp 1 juta: Kontribusi 17,80%, penetrasi 70,73%
  • Rp 1 juta – Rp 1,5 juta: Kontribusi 20,97%, penetrasi 78,06%
  • Rp 1,5 juta – Rp 2 juta: Kontribusi 15,75%, penetrasi 81,42%
  • Rp 2 juta – Rp 2,5 juta: Kontribusi 14,65%, penetrasi 84,38%
  • Rp 2,5 juta – Rp 3,5 juta: Kontribusi 19,04%, penetrasi 87,63%
  • Rp 3,5 juta – Rp 6 juta: Kontribusi 10%, penetrasi 89,87%

* Di atas Rp 6 juta: Kontribusi 1,79%, penetrasi 91,47%

Intinya sih, datanya menunjukkan kalau makin tinggi pendapatan, makin tinggi juga penetrasi internetnya. Tapi, yang menarik, kontribusi terbesar justru datang dari kelompok pendapatan menengah, sekitar Rp 2,5 juta sampai Rp 3,5 juta. Artinya, mereka ini yang paling aktif pakai internet.

Terus, kesimpulannya? APJII bilang, “Saya rasa semua kalangan hampir mampu menggunakan internet pada saat ini.” Hampir ya, bukan berarti semua. Disini nih letak masalahnya, “Hampir” itu seberapa?

Tingkat Pendidikan dan Kontribusi Pengguna Internet

Eh, ngomong-ngomong soal pengguna internet, ternyata tingkat pendidikan juga punya pengaruh lho. Dari data yang sama, kontribusi terbesar justru datang dari mereka yang pendidikannya SD/Sederajat, mencapai 42,66%! Disusul SMA/Sederajat (28,15%), SMP/Sederajat (18,53%), dan Perguruan Tinggi (10,66%).

Agak nggak nyangka ya? Mungkin ini karena jumlah lulusan SD/Sederajat masih lebih banyak dibandingkan lulusan perguruan tinggi. Atau mungkin juga, mereka lebih melek teknologi dan lebih butuh internet untuk berbagai keperluan. Siapa tahu kan?

Jumlah Pengguna Internet di Indonesia

Nah, ini angka yang cukup fantastis: jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2025 mencapai 229.428.417 jiwa! Dari total populasi 284.430.900 jiwa. Artinya, penetrasi internet di Indonesia udah 80,66%. Lumayan tinggi ya? Tapi, tetap aja, ada sekitar 20% penduduk Indonesia yang belum terhubung ke internet. Kenapa ya?

Mungkin karena masalah ekonomi, infrastruktur yang belum memadai di daerah-daerah terpencil, atau bahkan kurangnya kesadaran akan manfaat internet. Ya, banyak faktor lah pokoknya.

Metodologi Survei APJII

Biar lebih yakin, kita juga perlu tahu gimana sih survei ini dilakuin? APJII menggunakan metode multistage random sampling, yaitu metode pengambilan sampel acak bertahap. Mereka melibatkan sekitar 8.700 responden. Ya, lumayan banyak lah ya buat ngasih gambaran secara umum. Tapi, tetep aja, hasil survei ini nggak bisa dibilang 100% akurat. Ada aja bias-bias yang mungkin terjadi.

Jadi, balik lagi ke pertanyaan awal, “Benarkah internet di Indonesia sudah murah untuk semua orang?” Jawabannya mungkin nggak sesederhana “ya” atau “tidak”. Dari data APJII, kita bisa lihat kalau akses internet emang udah semakin terjangkau dan bisa dinikmati berbagai kalangan. Tapi, tetep aja ada kesenjangan. Ada sebagian masyarakat yang masih kesulitan mengakses internet karena berbagai faktor.

Mungkin harga paket data udah lumayan murah, tapi tetep aja terasa berat buat sebagian orang. Apalagi kalau harus mikirin kebutuhan lain yang lebih mendesak. Belum lagi kualitas internet yang kadang bikin emosi jiwa. Sering banget kan kita ngalamin buffering pas lagi video call atau lagi asik main game online? Rasanya kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit!

Intinya sih, kita nggak bisa cuma ngeliat dari satu sisi aja. Harga internet mungkin udah lebih murah dibandingkan beberapa tahun lalu, tapi masih banyak PR yang harus dikerjain biar internet bener-bener bisa dinikmati semua orang. Pemerintah, provider internet, dan semua pihak terkait harus kerja sama buat nyediain akses internet yang terjangkau, berkualitas, dan merata di seluruh Indonesia.

Nah, gimana menurut kamu? Setuju nggak sama klaim APJII? Atau punya pengalaman lain soal harga dan kualitas internet di Indonesia? Share dong di kolom komentar! Siapa tahu, pendapat kamu bisa jadi masukan buat perbaikan di masa depan. ***

Punya cara lain, saran, atau malah cerita lucu seputar topik ini? Yuk sharing di kolom komentar! Atau langsung ngobrol bareng tim KudeTekno di WhatsApp.👇

Also Read

Bagikan:

Fikri Maulana

Suka ngulik fisika dan hal-hal yang kelihatan rumit tapi sebenernya seru banget. Nulis biar sains nggak cuma jadi teori di buku.

Leave a Comment