Busher Diserang, Qatar Terancam Krisis Air Parah?

Kudetekno – Di tengah panasnya tensi di Timur Tengah, apalagi dengan segala drama antara Israel, Iran, dan Amerika Serikat, ada satu hal yang kayaknya kurang disorot nih: gimana kalau fasilitas nuklir Bushehr di Iran kena serangan? Seriusan, ini bukan cuma soal politik, tapi bisa nyangkut hajat hidup orang banyak, terutama soal air bersih di negara-negara Teluk.

Ancaman Serangan Terhadap Bushehr

Peringatan IAEA dan Dampak Potensial

Pernah nggak sih kamu ngebayangin, lagi enak-enak minum es teh, tiba-tiba denger kabar ada kebocoran radiasi? Ih, amit-amit jabang bayi! Nah, kurang lebih gitu deh gambaran kalau Bushehr sampai kenapa-kenapa. Rafael Grossi, bosnya IAEA (badan pengawas nuklir PBB), udah ngasih lampu merah. Katanya, kalau sampai ada serangan langsung ke Bushehr, yang notabene diawasin ketat sama IAEA, bisa-bisa radioaktivitasnya nyebar kemana-mana. Bayangin aja, di dalem Bushehr itu ada ribuan kilogram material nuklir. Kalau skenarionya yang paling buruk, bisa jadi harus evakuasi orang-orang dalam radius ratusan kilometer! Termasuk pusat-pusat populasi di negara-negara Teluk tetangga. Ngeri nggak tuh?

Bukan cuma itu, katanya, kalau sampai dua saluran listrik yang nyuplai Bushehr kena, inti reaktornya bisa meleleh. Konsekuensinya? Jangan ditanya. Udah kayak film-film disaster aja.

Analisis Ahli Mengenai Risiko Radioaktivitas

Richard Wakeford, profesor dari Manchester University yang jago soal epidemiologi, bilang juga nih. Dampak serangan itu ya tergantung seberapa parah kerusakannya dan seberapa banyak bahan radioaktif yang lepas. Kalau sampe massive release, evakuasi warga yang deket lokasi udah pasti. Yang tinggal agak jauh? Mungkin harus ngungsi atau minimal dibatasi makanan dan airnya. Belum lagi faktor-faktor lain kayak kecepatan angin, arah angin, ya kan? Makin runyam deh.

Insiden Kesalahan Klaim Serangan Israel

Eh, ada cerita lucu (tapi nggak lucu-lucu amat sih). Tanggal 19 Juni kemarin, militer Israel sempet ngeklaim udah nyerang Bushehr! Tapi, beberapa saat kemudian, mereka bilang itu kesalahan. Waduh, kan bikin jantungan! Bushehr itu sendiri letaknya sekitar 750 km di selatan Teheran. Di situ ada satu-satunya pembangkit listrik tenaga nuklir komersial di Iran, yang pake uranium dari Rusia. Ada sekitar 223 ribu orang tinggal di sana. Robert Kelly, mantan inspektur IAEA yang pernah kerja di Irak, Afrika Selatan, sama Libya, juga wanti-wanti. Katanya, kalau Bushehr kena bom atau sistem pendinginnya rusak, bisa-bisa kayak Fukushima jilid 2!

Alexei Likhachev, bos perusahaan energi nuklir Rusia Rosatom, ikutan nimbrung. Dia bilang, kalau sampe unit daya pertama yang lagi beroperasi kena serangan, “itu akan jadi bencana yang sebanding dengan Chernobyl.” Glek!

Ketergantungan Negara Teluk Pada Air Desalinasi

Nah, ini nih yang bikin makin merinding. Serangan ke Bushehr itu bukan cuma soal radiasi, tapi juga soal air minum! Kebanyakan negara Teluk itu bergantung banget sama air desalinasi (air laut yang diolah jadi air minum). Kalau Bushehr kena, sumber air ini bisa tercemar.

Kerentanan Qatar Terhadap Krisis Air

Yang paling rentan siapa? Qatar! Seriusan, Qatar itu 100% bergantung sama air desalinasi buat minum. Air tanahnya cuma disimpen buat keadaan darurat. Bahkan, Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, pernah bilang mereka udah simulasi kalau Bushehr kena serang. Hasilnya? Qatar bakal keabisan air cuma dalam tiga hari! Rasanya kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit, tapi ini lebih parah!

Ketergantungan Negara Teluk Lainnya

Bahrain juga sama, 100% bergantung ke air desalinasi. Sementara Uni Emirat Arab (UEA), lebih dari 80% air minumnya dari desalinasi. Arab Saudi lumayan lah, sekitar 50%. Negara-negara kayak Arab Saudi, UEA, sama Oman masih punya sumber air lain. Tapi Qatar, Bahrain, sama Kuwait? Nggak ada pilihan lain, man!

Pendapat Ahli: Ancaman yang DIBesar-besarkan?

Tapi, ada juga yang bilang, ah, ini mah lebay! Robert Kelly, si mantan inspektur IAEA tadi, bilang reaktor nuklir itu kuat banget, dirancang buat meleleh di dalem penahannya kalau ada kecelakaan. Jadi, kemungkinan materi radioaktifnya keluar banyak itu kecil. “Gagasan bahwa sebagian besar materi di dalamnya akan keluar sebenarnya cukup kecil, jadi saya pikir orang-orang mungkin terlalu terobsesi,” katanya.

Terus, kalaupun nyebar ke Teluk, kan airnya bakal didesalinasi juga. Lagian, Teluk itu gede banget, jadi material radioaktifnya bakal keenceran. “Saya pikir itu masalah yang dibesar-besarkan,” imbuhnya. Ya, walaupun kadang bikin tambah bingung juga sih, beda-beda pendapat gini.

Jadi gimana dong? Jujur aja, aku juga sempat mikir, ini beneran bahaya atau cuma nakut-nakutin aja? Yang jelas sih, tetep waspada itu penting. Apalagi buat negara-negara Teluk yang bergantung sama air desalinasi. Siapa tahu, ini bisa jadi wake-up call buat mereka nyari sumber air alternatif. Atau minimal, punya rencana darurat yang bener-bener mateng.

Intinya sih, ya gitu… jangan panik, tapi juga jangan anggap remeh. Kita semua berharap yang terbaik lah. Dan hasilnya? Wah, nggak nyangka sih, topik kayak gini ternyata seru juga buat dibahas santai.

Jadi, buat kamu yang baca ini, gimana menurutmu? Seriusan deh, kira-kira seberapa besar sih ancaman krisis air buat Qatar dan negara Teluk lainnya kalau Bushehr sampai kenapa-kenapa? Atau mungkin, kamu punya pendapat lain? Share dong di kolom komentar! Biar kita bisa diskusi bareng, sambil ngopi-ngopi santai (tapi tetep mikirin masa depan air bersih, ya!). ***

Punya cara lain, saran, atau malah cerita lucu seputar topik ini? Yuk sharing di kolom komentar! Atau langsung ngobrol bareng tim KudeTekno di WhatsApp.👇

Also Read

Bagikan:

Salsabila Rahmawati

Penggemar biologi dan lingkungan. Menulis untuk menginspirasi rasa ingin tahu dan kecintaan pada alam dan sains.

Leave a Comment