Kudetekno – Gimana sih caranya internet di Indonesia bisa lari kencang kayak di negara tetangga? Mungkin pertanyaan ini sering muncul di benak kita, apalagi kalau lagi asyik streaming eh buffering. Nah, ternyata Kementerian Kominfo punya jurus jitu nih, yaitu dengan menerapkan skema jaringan terbuka (open access) di spektrum baru. Tujuannya? Biar kecepatan internet kita bisa tembus 100 Mbps! Seriusan ini?
Skema Open Access pada Frekuensi 1,4 GHz
Jadi gini, Kominfo itu mau pakai frekuensi 1,4 GHz dengan skema open access. Istilahnya mungkin agak teknis, tapi sederhananya, ini kayak jalan tol yang bisa dipakai banyak operator telekomunikasi. Nah, kenapa frekuensi ini yang dipilih? Dan apa itu open access?
Implementasi dan Target Awal
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Kominfo, Pak Wayan Toni Supriyanto, bilang kalau sebenarnya aturan open access ini udah ada dari dulu. Cuma, belum bener-bener diimplementasikan. Jadi, frekuensi 1,4 GHz ini bakal jadi pilot project-nya, gitu deh. Kita semua tahu kan, internet di Indonesia tuh kadang bikin emosi jiwa. Lelah menunggu, kan?
Tujuan Penerapan Skema Open Access
Tujuan utama dari skema open access ini, ya itu tadi, biar internet di Indonesia makin kencang dan bisa diakses oleh lebih banyak orang. Bayangin aja, kalau semua operator bisa pakai frekuensi yang sama, mereka nggak perlu lagi bangun infrastruktur sendiri-sendiri. Lebih efisien, kan? Pernah nggak sih kamu ngerasa kayak bayar mahal tapi internetnya lemot? Nah, ini salah satu cara biar hal itu nggak terjadi lagi. Intinya sih, Kominfo pengen penetrasi internet di Indonesia makin cepat dan merata.
Dampak Kebijakan Kominfo
Kebijakan ini tentu aja nggak cuma buat gaya-gayaan. Ada dampak positif yang diharapkan dari penerapan skema open access ini. Apa aja itu?
Efisiensi Investasi Industri Telekomunikasi
Buat para pemain di industri telekomunikasi, open access ini bisa jadi angin segar. Mereka nggak perlu lagi keluar duit banyak buat bangun infrastruktur sendiri. Bisa patungan, istilahnya. Jadi, duitnya bisa dialokasikan ke hal lain, misalnya pengembangan layanan atau peningkatan kualitas jaringan. Ya, walaupun kadang bikin tambah bingung juga sih, gimana nanti pembagian keuntungannya. Tapi ya semoga aja semua berjalan lancar.
Manfaat Bagi Masyarakat
Yang paling penting, tentu aja manfaat buat kita sebagai pengguna internet. Dengan internet yang lebih kencang dan terjangkau, kita bisa lebih produktif, lebih terhibur, dan lebih terhubung dengan dunia. Nggak ada lagi deh drama buffering pas lagi nonton film atau video call sama keluarga. Kebijakan ini diharapkan bikin tarif internet makin terjangkau dengan kapasitas yang lebih tinggi. Asiiiik!
Pemanfaatan Frekuensi 1,4 GHz
Terus, frekuensi 1,4 GHz ini mau dipake buat apa aja sih? Apa cuma buat browsing doang?
Fokus Layanan Internet Rumah
Ternyata, frekuensi ini bakal difokuskan buat melayani internet di rumah. Cocok banget buat kita yang sering WFH atau lagi seneng-senengnya streaming film di rumah. Bayangin aja, internet rumah super ngebut, download film nggak sampe semenit! Gue juga pernah ngalamin, internet lemotnya parah banget, rasanya kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit.
Dukungan Sektor Pendidikan dan Kesehatan
Nggak cuma buat hiburan, frekuensi ini juga bakal mendukung sektor pendidikan dan kesehatan. Misalnya, buat sekolah-sekolah yang butuh koneksi internet yang stabil buat pembelajaran online. Atau buat rumah sakit yang butuh akses cepat ke data pasien. Keren kan? Kominfo mikirin semuanya!
Detail Lelang Frekuensi 1,4 GHz
Buat yang penasaran sama detail teknisnya, frekuensi 1,4 GHz ini bakal dilelang sama Kominfo. Terus, siapa aja yang boleh ikut? Dan gimana prosesnya?
Lebar Pita dan Rentang Frekuensi
Jadi, frekuensi yang dilelang ini punya lebar pita 80 MHz dan berada di rentang frekuensi 1.427-1.518 MHz. Istilahnya mungkin agak bikin pusing, tapi intinya sih, ini frekuensi yang cukup lebar buat menampung banyak data.
Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR)
Nanti, pemenang lelang bakal dapet Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR). Ini kayak surat izin buat pakai frekuensi tersebut. Ya, biar nggak sembarangan gitu deh.
Pembagian Regional dan Zona Layanan
Cakupan frekuensi ini juga dibagi-bagi jadi tiga regional yang tersebar di 14 zona. Mulai dari Sumatera, Jawa, Bali-Nusra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, sampai Papua. Jadi, semua wilayah di Indonesia kebagian jatah internet cepat!
Kejutan dalam Pemilihan Spektrum
Yang agak mengejutkan, keputusan memilih frekuensi 1,4 GHz ini muncul belakangan, tapi malah jadi prioritas. Padahal, ada frekuensi lain kayak 700 MHz, 2,6 GHz, dan 26 GHz yang udah disiapin duluan. Wah, ada apa nih? Ya, mungkin Kominfo punya pertimbangan sendiri lah. Intinya sih, mereka pengen internet di Indonesia bisa lari kencang secepatnya.
Gimana, udah mulai kebayang kan gimana Kominfo mau bikin internet Indonesia jadi super ngebut? Jujur aja, aku juga sempat mikir, beneran bisa secepat itu nggak ya? Tapi ya semoga aja deh, semua rencana ini bisa berjalan lancar dan kita semua bisa menikmati internet yang lebih baik. Jadi, mari kita tunggu dan lihat hasilnya! Siapa tahu, nanti kita bisa streaming film 4K tanpa buffering sama sekali. Keren kan? Jangan lupa, share pendapatmu di kolom komentar ya! Siapa tahu kamu punya pengalaman lucu tentang internet lemot di Indonesia. ***
Punya cara lain, saran, atau malah cerita lucu seputar topik ini? Yuk sharing di kolom komentar! Atau langsung ngobrol bareng tim KudeTekno di WhatsApp.👇