Detik-detik Terakhir, Ungkapan Pilu dari Ujung Langit

Detik-detik Terakhir, Ungkapan Pilu dari Ujung Langit
Detik-detik Terakhir, Ungkapan Pilu dari Ujung Langit

Kudetekno – Detik-detik terakhir… Nggak ada yang pengen ngebayangin, apalagi ngalamin. Tapi kadang, kisah tragis kayak gini justru bikin kita mikir lebih dalam tentang hidup, pengorbanan, dan ambisi manusia buat nembus batas. Nah, kali ini kita bakal ngebahas soal misi Soyuz 1 di tahun 1967, yang sayangnya berujung maut buat kosmonaut Vladimir Komarov. Pernah nggak sih kamu ngebayangin gimana rasanya jadi dia di saat-saat terakhir? Seriusan, merinding banget kalo dipikir-pikir.

Kisah Tragis Soyuz 1 dan Vladimir Komarov

Kisah ini bukan sekadar tentang kegagalan teknis, tapi juga tentang pilihan sulit dan keberanian di tengah keputusasaan. Kita bedah yuk, apa aja sih yang bikin misi ini jadi tragis banget?

Misi Berbahaya Sejak Awal

Jadi gini ceritanya, di tahun 1967, lagi rame-ramenya perayaan 50 tahun Uni Soviet. Mereka pengen nunjukkin ke dunia kalo mereka jagoan soal penjelajahan luar angkasa. Makanya dibikinlah misi Soyuz 1. Rencananya sih keren, dua pesawat ruang angkasa Soyuz 1 dan Soyuz 2 bakal ketemu di orbit. Komarov yang naik Soyuz 1, terus dia bakal spacewalk alias jalan-jalan di luar angkasa buat pindah ke Soyuz 2. Nah, abis itu salah satu kosmonaut dari Soyuz 2 bakal masuk ke Soyuz 1 sebelum mereka balik ke Bumi.

Tapi, kayaknya dari awal emang udah nggak beres. Konon (ini masih diperdebatkan ya), ada yang bilang beberapa bulan sebelum peluncuran, udah banyak yang meramalkan kalo misi ini bakal gagal. Di buku “Starman: The Truth Behind the Legend of Yuri Gagarin,” disebutin kalo Yuri Gagarin sendiri sama teknisi senior lainnya nemuin 203 masalah struktural di pesawatnya! Kebayang nggak sih, sebanyak itu?! Dan beberapa di antaranya tuh bahaya banget kalo pesawatnya tetep dipaksa terbang.

Bahkan, katanya ada memo setebel 10 halaman yang nyebutin semua kesalahan itu. Cuma ya itu dia, nggak ada yang berani nyampein memo itu ke Leonid Brezhnev, pemimpin Soviet saat itu. Kenapa? Ya, mungkin pada takut dimarahin kali ya.

Pilihan Sulit Komarov

Nah, ini nih yang bikin cerita ini makin dramatis. Penulis buku “Starman,” yang wawancarain Venyamin Russayev (agen KGB yang ngawasin Gagarin), bilang kalo temen-temen Komarov udah nyoba ngebujuk dia buat nolak misi ini. Tapi sejarawan juga bilang, jangan terlalu percaya sama cerita Russayev, mungkin dia agak lebay.

Yang jelas, Komarov kayaknya sadar banget kalo dia mundur, Yuri Gagarin yang bakal dikirim. Dan dia nggak mau itu terjadi. Jadi, dia milih buat tetep terbang, walaupun nyawa taruhannya. Seriusan, pengorbanan kayak gini tuh bikin speechless.

Konon lagi nih, Komarov sempet ngerencanain “balas dendam kecil-kecilan” ke orang-orang yang udah ngirim dia ke kematian. Dia minta kalo misalnya terjadi apa-apa, dia pengen dimakamin dengan peti mati terbuka. Gila nggak sih?

Pas hari peluncuran, Gagarin juga nggak bertindak seperti biasanya. Dia kayak berusaha buat nunda peluncuran sebisa mungkin, biar rencananya dibatalin. Tapi ya, semua usaha itu sia-sia.

Detik-detik Terakhir di Angkasa

Oke, skip bagian yang bikin sesek napas tadi. Kita lanjut ke momen-momen terakhir Komarov di luar angkasa.

Kegagalan Panel Surya dan Kehilangan Kendali

Komarov berhasil meluncur dan sampe di ruang angkasa. Tapi, masalahnya langsung muncul. Salah satu panel suryanya nggak mau kebuka! Akibatnya, daya pesawatnya jadi minim banget. Ibarat HP lowbat pas lagi penting-pentingnya.

Badan antariksa langsung nyuruh dia buat turun, tapi kapsulnya malah mulai berputar-putar nggak karuan. Dia nggak bisa ngendaliin ketinggiannya dan nggak bisa bikin bagian bawah pesawat ngadep ke Bumi. Ini artinya, roket pendaratnya nggak bisa nahan pendaratan. Kebayang kan paniknya kayak apa? Rasanya kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit, tapi ini taruhannya nyawa!

Dua Versi Kata-Kata Terakhir

Nah, ini nih yang paling bikin penasaran. Apa sih yang diucapin Komarov di detik-detik terakhirnya? Ada dua versi yang beredar.

Menurut buku “Starman,” kata-kata terakhir Komarov yang ditangkep sama pos radio AS di Turki adalah: “Kapal iblis ini! Tak ada yang ku sentuh berfungsi dengan baik!” Kasar ya, tapi ya gimana nggak frustasi coba?

Tapi, transkrip resmi dari pemerintah Soviet beda lagi. Mereka bilang, kata-kata perpisahan Komarov adalah: “Saya merasa luar biasa, semuanya beres. Terima kasih telah menyiarkan semua itu. (Pemisahan) terjadi.” Lebih tenang dan profesional ya? Jujur aja, aku juga sempat mikir, mana sih yang bener? Mungkin Soviet pengen nutupin kenyataan pahitnya.

Menurut versi Soviet, Komarov jatuh dan tewas pas kontrol darat masih berusaha buat komunikasi sama dia. Transkripnya kayak gini: “Rubin, ini Zarya, bagaimana? Kau mendengarku? Ganti.” Serasa nonton film, tapi ini beneran terjadi.

Warisan Kepedihan dan Pengorbanan

Tragisnya, Komarov jatuh lurus ke bawah dan ngebentur tanah dengan kekuatan meteorit seberat 2,8 ton. Nggak kebayang deh kayak apa jadinya.

Kisah Vladimir Komarov dan Soyuz 1 ini emang nyisain kepedihan yang mendalam. Tapi di balik itu, ada juga pengorbanan dan keberanian yang luar biasa. Dia milih buat mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan temennya, Yuri Gagarin. Sebuah pilihan yang sulit, tapi patut dikenang.

Jadi, gimana menurut kamu soal kisah ini? Bikin merinding kan? Ini jadi pengingat buat kita semua, bahwa di balik kemajuan teknologi dan ambisi manusia, selalu ada harga yang harus dibayar. Semoga aja, kisah tragis kayak gini nggak terulang lagi. ***

Punya cara lain, saran, atau malah cerita lucu seputar topik ini? Yuk sharing di kolom komentar! Atau langsung ngobrol bareng tim KudeTekno di WhatsApp.👇

Also Read

Bagikan:

Fikri Maulana

Suka ngulik fisika dan hal-hal yang kelihatan rumit tapi sebenernya seru banget. Nulis biar sains nggak cuma jadi teori di buku.

Leave a Comment