Kudetekno – Efek AI, Kekayaan Zuckerberg Merosot Tajam!
Wih, seriusan nih? Ambisi Mark Zuckerberg buat ngembangin kecerdasan buatan (AI) ternyata malah bikin dompetnya jadi tipis. Gara-gara ini, Meta, perusahaan yang dia pimpin, sahamnya langsung nyungsep. Kebayang nggak sih, berapa duit yang hilang? Gede banget, bro! Dampaknya, si Zuck (panggilan akrab Zuckerberg) sampai kelempar dari posisi tiga besar orang terkaya di dunia. Duh, kasian juga ya. Tapi, kok bisa gitu ya? Yuk, kita bahas lebih lanjut.
Penyebab Merosotnya Kekayaan Zuckerberg
Jadi gini, beberapa waktu belakangan ini, Meta lagi gencar-gencarnya investasi di bidang AI. Mereka pengen banget jadi yang terdepan di teknologi ini. Tapi, ternyata, investor pada nggak yakin sama strategi ini. Mereka pada khawatir duitnya bakal habis percuma. Nah, kekhawatiran inilah yang bikin saham Meta jadi nggak karuan.
Anjloknya Saham Meta
Bayangin aja, saham Meta langsung anjlok 12,3%! Ini penurunan paling parah sejak Oktober 2022 lho. Gara-gara ini, Zuckerberg kehilangan sekitar USD 29,2 miliar (ya ampun, itu kalau dirupiahin… nggak kebayang deh nolnya berapa). Tadinya dia ada di urutan ketiga orang terkaya di dunia, eh sekarang jadi nomor lima. Kalah deh sama Jeff Bezos (Amazon) dan Larry Page (Alphabet).
Laporan Keuangan Kuartal Ketiga (Q3) yang Mengecewakan
Emang sih, laporan keuangan Q3 Meta itu bikin investor pada kecewa. Laba bersih per sahamnya cuma USD 1,05. Padahal, analis tuh udah pada ngarep angkanya bisa nyampe USD 6,72. Jauh banget kan bedanya? Kayaknya gara-gara ini juga deh investor pada mikir dua kali buat nahan saham Meta.
Padahal, pendapatan Meta sendiri sebenarnya naik, lho! Jadi USD 51,2 miliar, melebihi ekspektasi. Tapi, tetep aja nggak bisa nutupin kekecewaan investor. Eh, tapi ternyata ada penyebab lainnya juga nih… Katanya sih, ada biaya pajak satu kali senilai USD 15,9 miliar gara-gara kebijakan pajak baru dari pemerintah Amerika Serikat. Walah, pantes aja! Tapi Meta ngeles, katanya sih biaya ini nggak tunai dan malah bakal ngurangin kewajiban pajak mereka di tahun-tahun berikutnya. Ya, semoga aja deh ya.
Transformasi Meta ke Raksasa AI Konsumen
Jadi, gini guys, Zuckerberg tuh punya ambisi besar banget buat ngerubah Meta jadi raksasa AI. Dia pengen semua orang bisa pake teknologi AI yang canggih. Makanya, dia bikin divisi baru namanya Superintelligence Labs.
Investasi Besar-besaran di Superintelligence Labs
Superintelligence Labs ini isinya orang-orang pinter semua lho. Meta ngejar talenta-talenta terbaik di dunia buat gabung di divisi ini. Tugas mereka? Bikin “AI superintelligence pribadi” yang bisa dipake sama miliaran orang di seluruh dunia. Keren kan? Tapi, ya itu tadi, investasinya gede banget! Meta bahkan sampe mau jual obligasi senilai USD 30 miliar buat modalin proyek ini. Capex (belanja modal) mereka juga dinaikin jadi USD 70-72 miliar di tahun 2025, dan bisa naik lagi jadi USD 118 miliar di tahun 2026. Edan!
Reaksi Investor dan Analis
Gara-gara rencana investasi yang jor-joran ini, investor pada jadi was-was. Beberapa analis di Bloomberg sampe nurunin peringkat saham Meta. Mereka bilang pengeluaran segede ini bisa bikin profit Meta jadi seret dalam jangka pendek. Ya, mereka takut Meta jadi boncos lah intinya. Tapi, Zuckerberg tetep optimis dong! Dia bilang investasi di AI ini tuh “pergeseran paradigma generasional” yang bakal ngasilin keuntungan besar dalam jangka panjang. Yakin banget nih si Zuck.
Pergeseran Strategi Meta: Dari Metaverse ke Superintelligence
Buat yang ngikutin perkembangan Meta, pasti inget dong sama metaverse? Dulu, Zuckerberg ngotot banget pengen bikin dunia virtual ini jadi kenyataan. Bahkan, Meta sampe ganti nama segala dari Facebook. Tapi, kayaknya metaverse nggak se-booming yang dibayangin deh. Buktinya, saham Meta pernah jatuh 24% di tahun 2022. Sekarang, Zuckerberg kayaknya udah mulai ninggalin metaverse nih. Dia lebih fokus ke AI. Ya, walaupun kadang bikin tambah bingung juga sih, ini Meta sebenernya mau jadi apa?
Sekarang Meta lagi ngembangin produk-produk baru berbasis AI. Salah satunya Vibes, platform video generatif AI yang udah ngasilin lebih dari 20 miliar gambar. Gokil! Zuckerberg bilang ini adalah langkah nyata menuju masa depan “AI untuk semua orang”. Intinya sih, ya gitu… kamu ngerti lah maksudnya.
Turbulensi di Sektor Teknologi Global
Kejadian yang dialamin Meta ini tuh sebenernya nunjukkin kalo sektor teknologi lagi nggak stabil. Alphabet, induk perusahaan Google, sahamnya naik gara-gara laporan laba yang positif. Tapi, Microsoft malah turun gara-gara investasi USD 3,1 miliar ke OpenAI. Emang sih, dunia teknologi itu kayak roller coaster. Kadang naik, kadang turun.
Tantangan Meta di Tengah Persaingan Industri AI
Nah, tantangan Meta sekarang adalah gimana caranya ngeimbangin antara inovasi jangka panjang sama ekspektasi keuntungan jangka pendek. Apalagi, persaingan di industri AI tuh makin ketat aja. Semua perusahaan teknologi pada pengen jadi yang terdepan. Jadi, Meta harus pinter-pinter cari strategi biar nggak ketinggalan.
Jadi, begitulah kira-kira cerita tentang merosotnya kekayaan Zuckerberg gara-gara investasi AI. Gimana, menarik kan? Ya, walaupun kadang bikin pusing juga sih mikirin duitnya yang banyak itu. Yang jelas, kita tunggu aja deh gimana Meta bakal ngejalanin strategi AI-nya ini. Moga-moga aja berhasil ya, biar Zuck nggak makin sedih. Kalau kamu sendiri, gimana nih pendapatnya tentang strategi Meta ini? Coba deh share di kolom komentar! Siapa tahu bisa jadi diskusi yang seru. ***
Punya cara lain, saran, atau malah cerita lucu seputar topik ini? Yuk sharing di kolom komentar! Atau langsung ngobrol bareng tim KudeTekno di WhatsApp.👇









