Intip Rahasia 20 Startup AI Pilihan Lintasarta, Kok Bisa?

Intip Rahasia 20 Startup AI Pilihan Lintasarta, Kok Bisa?
Intip Rahasia 20 Startup AI Pilihan Lintasarta, Kok Bisa?

Kudetekno – Intip Rahasia 20 Startup AI Pilihan Lintasarta, Kok Bisa?

Pernah nggak sih kamu ngebayangin, di Indonesia ini, anak-anak muda kreatifnya tuh kayak nggak ada habisnya? Ide-ide brilian soal teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), bertebaran di mana-mana. Nah, Lintasarta, salah satu pemain gede di dunia telekomunikasi dan IT, ngelihat potensi ini dan bikin program namanya Semesta AI. Tujuan utamanya? Ya, buat nyari bibit-bibit unggul startup AI lokal dan ngasih mereka dukungan biar makin berkembang. Dari ratusan yang daftar, cuma 20 startup aja yang kepilih. Kira-kira, apa ya rahasia di balik pemilihan 20 startup AI pilihan Lintasarta ini? Penasaran, kan? Yuk, kita bedah satu-satu!

Semesta AI: Inisiatif Lintasarta dalam Mendukung Startup AI Lokal

Semesta AI ini bisa dibilang wujud nyata kepedulian Lintasarta buat majuin ekosistem startup AI di Indonesia. Bayangin aja, di akhir 2024, pas pendaftaran dibuka, langsung diserbu 155 startup dari berbagai penjuru negeri! Itu artinya, minat buat mengembangkan AI di Indonesia tuh gede banget. Tapi, ya namanya juga seleksi, pasti ada yang lolos dan ada yang enggak. Akhirnya, setelah dinilai dengan seksama, terpilihlah 20 startup yang berhak ngikutin program mentoring intensif dari Lintasarta. Plus, ada juga 30 peserta lain yang dapet pendampingan teknis buat ngembangin solusi AI mereka. Gokil, kan?

Chief Cloud Officer Lintasarta, Gidion Suranta Barus, bilang gini nih, “Program Semesta AI merupakan upaya terintegrasi yang menghubungkan talenta AI, infrastruktur, hingga kebutuhan industri agar mampu menghasilkan use case AI yang relevan dan berdampak di Indonesia.” Intinya, Lintasarta pengen bikin ekosistem yang saling mendukung, dari talenta, infrastruktur, sampe kebutuhan industri. Keren abis! Eh, ngomong-ngomong, ini bukan proyek iseng lho. Semesta AI ini bagian dari transformasi Lintasarta jadi AI Factory di bawah bendera Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) Group. Seriusan!

Kriteria Pemilihan Startup: Dampak dan Solusi Nyata

Nah, ini dia yang paling penting: gimana sih caranya Lintasarta milih 20 startup AI ini? Pasti ada kriterianya, dong? Menurut President Director dan CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena, yang paling dicari adalah dampak. Iya, seberapa besar impact yang bisa dihasilkan dari inovasi yang mereka kembangkan. “Di sini ujung-ujungnya kita mau lihat, mereka (startup) itu bisa kasih impact, business impact, value impact yang signifikan. Karenanya, (solusi mereka) harus meng-address real problem yang ada di sekitar,” ujarnya. Jadi, bukan cuma ide yang keren, tapi juga harus bisa nyelesaiin masalah nyata di lapangan.

Fokus pada Masalah Lokal dan Kebutuhan Industri

Ini penting banget nih. Startup yang kepilih itu nggak cuma bikin solusi AI yang canggih, tapi juga mikirin kebutuhan dan karakteristik lokal Indonesia. Mereka ngerti banget sama masalah-masalah yang dihadapi sama masyarakat atau industri di sini. Misalnya, masalah kemacetan, masalah pertanian, atau bahkan masalah kesehatan. Mereka bikin solusi AI yang bisa bantu nyelesaiin masalah-masalah itu. Keren, kan?

Contoh Startup dengan Solusi Background Check

Buat lebih jelasnya, Bayu ngasih contoh soal startup yang bikin sistem buat bantu perusahaan ngelakuin background check pas mau merekrut karyawan baru. Tau sendiri kan, ngecek latar belakang calon karyawan tuh ribet dan makan waktu banget. Harus scrolling sana-sini, belum lagi sumber dayanya terbatas. Nah, startup ini nyelesaiin masalah itu dengan sistem background check berbasis AI. Jadi, prosesnya jadi lebih cepet, akurat, dan efisien. “Ngecek background satu orang itu lama, kita sendiri scrolling, belum lagi keterbatasan resource. Nah, they (startup) solve that problem dengan system background check. Masih banyak lagi contohnya,” jelas Bayu. Jujur aja, aku juga sempat mikir, ide kayak gini tuh simple tapi brilian!

Semesta AI: Platform Kolaborasi untuk Inovasi Berkelanjutan

Semesta AI bukan cuma sekadar program inkubasi atau akselerasi biasa. Lebih dari itu, ini adalah platform kolaborasi. Lintasarta pengen ngebangun ekosistem yang memungkinkan para inovator lokal buat saling berkolaborasi, bertukar ide, dan belajar satu sama lain. Tujuannya? Ya, buat mempercepat pengembangan teknologi AI di Indonesia dan ngasih dampak berkelanjutan buat ekonomi digital Indonesia. Rasanya kayak lagi nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit, pengen cepet-cepet liat hasilnya!

Daftar 20 Startup AI Pilihan Lintasarta

Oke, tanpa basa-basi lagi, ini dia daftar 20 startup AI pilihan Lintasarta yang bakal ngelanjutin ke fase pilot project Semesta AI 2025:

  • Algobash.com
  • Lexicon
  • Ovy Health
  • Sokratech
  • Automa
  • Lunash
  • Prospero
  • SQOUTS
  • BETA UAS
  • MTDS
  • Safelog.ai
  • TAGFLOW AI
  • Doctor Tool
  • Momofin
  • Simplify
  • Vidavox
  • Fineksi
  • Nexmedis
  • Skorlife

* Widya Robotics

Gimana? Keren-keren kan namanya? Semoga sukses ya buat 20 startup ini!

Intinya sih, Lintasarta lewat Semesta AI pengen nunjukkin bahwa Indonesia punya potensi besar di bidang AI. Dengan dukungan yang tepat, talenta-talenta lokal ini bisa ngembangin solusi-solusi inovatif yang bisa ngebantu nyelesaiin masalah-masalah yang kita hadapi sehari-hari. Ya, walaupun kadang bikin tambah bingung juga sih dengan istilah-istilah AI yang super ribet, tapi overall, ini adalah langkah yang positif buat majuin teknologi di Indonesia. Jadi, buat kamu yang punya ide-ide gila soal AI, jangan ragu buat terus berkarya dan siapa tau, kamu bisa jadi salah satu startup yang dilirik sama Lintasarta di masa depan. Eh, ngomong-ngomong, kayaknya ini juga perlu di share ke temen-temen kamu yang lagi nyari inspirasi, deh! Gimana, tertarik buat nyoba? Atau punya pendapat lain soal Semesta AI? Jangan sungkan buat share di kolom komentar ya! ***

Punya cara lain, saran, atau malah cerita lucu seputar topik ini? Yuk sharing di kolom komentar! Atau langsung ngobrol bareng tim KudeTekno di WhatsApp.👇

Also Read

Bagikan:

Dimas Riyadi

Halo! Aku Dimas Riyadi, penulis di KudeTekno yang suka banget eksplor aplikasi-aplikasi baru. Mulai dari tools AI sampai aplikasi produktivitas.

Leave a Comment