Papua Selatan Lebih Cepat Internetnya Pakai Kabel Laut atau Satelit? Ini Kata Telkom

Papua Selatan Lebih Cepat Internetnya Pakai Kabel Laut atau Satelit? Ini Kata Telkom
Papua Selatan Lebih Cepat Internetnya Pakai Kabel Laut atau Satelit? Ini Kata Telkom

Kudetekno – Papua Selatan Lebih Cepat Internetnya Pakai Kabel Laut atau Satelit? Ini Kata Telkom

Pernah nggak sih kamu ngerasa internet di rumah lemotnya minta ampun? Nah, bayangin gimana rasanya kalau itu terjadi di wilayah yang jauh kayak Papua Selatan. Urusan internet di sana emang nggak sesederhana kayak kita nge-WiFi di kafe. Ada pertarungan seru antara teknologi kabel laut dan satelit buat ngasih koneksi terbaik. Tapi, mana sih yang beneran lebih ngebut? Telkom punya jawabannya, nih!

Kabel Laut Lebih Unggul untuk Papua Selatan

Oke, gini. Satelit emang lagi naik daun, banyak yang bilang praktis dan menjangkau daerah pelosok. Tapi, buat urusan tulang punggung internet Indonesia, termasuk Papua Selatan, kabel laut masih juaranya. Emang kenapa? Karena kabel laut, terutama yang pakai fiber optik, itu jagonya ngangkut data gede-gedean. Ibaratnya, satelit itu mobil pribadi, sedangkan kabel laut itu truk kontainer. Kapasitasnya beda jauh, bro!

Keunggulan Fiber Optik Menurut Telkom

Menurut Executive Vice President Telkom Regional V, Amin Soebagyo, fiber optik itu teknologi komunikasi yang paling bisa diandelin saat ini, terutama soal kapasitas dan kecepatan. Seriusan!

“Fiber optik itu kerjanya kayak kecepatan cahaya, sekitar 310 ribu km per detik! Jadi, ya, media transmisi data paling cepet yang kita punya,” gitu kata Pak Amin pas lagi kunjungan ke Merauke.

Jadi, gini, fiber optik ini unggul banget dari sisi bandwidth dan stabilitas. Bayangin aja, kamu lagi streaming film HD, terus tiba-tiba buffering. Nyebelin kan? Nah, dengan fiber optik, risiko kayak gitu bisa diminimalisir. Tapi, ya ada tapinya. Nyambungin kabel laut itu nggak gampang. Presisinya harus tinggi banget. Soalnya, kalau pantulan cahaya di dalam serat optiknya meleset dikit aja, bisa berabe. Rasanya kayak nyusun puzzle ribuan keping di tengah laut yang ombaknya lagi nggak bersahabat.

Satelit Sebagai Cadangan Konektivitas

Walaupun kabel laut itu jagoan, Telkom juga nggak sepenuhnya ngelupain satelit, kok. Satelit ini kayak ban serep gitu, buat jaga-jaga kalau kabel lautnya lagi kenapa-kenapa. Tapi, ya tetep aja, kapasitasnya nggak seberapa kalau dibandingin sama fiber optik.

Pak Amin ngasih contoh nih, waktu kabel laut Papua sempet gangguan beberapa waktu lalu, trafik normal sebesar 73 Gbps cuma bisa dipulihin sekitar 15,2 Gbps lewat jaringan satelit. Jauh banget kan bedanya?

“Kami kerja sama sama Telkomsat dan Starlink buat backup, tapi prosesnya butuh waktu dan kapasitasnya juga terbatas,” jelasnya.

Selain itu, satelit juga punya kelemahan lain, yaitu latensi yang lebih tinggi. Latensi itu sederhananya jeda waktu antara kita ngirim data sama data itu sampe ke tujuan. Akibatnya, buat komunikasi yang butuh respon cepet kayak video conference atau transaksi digital, kurang optimal deh. Jujur aja, aku juga sempat mikir, apa iya satelit beneran solusi yang pas?

“Satelit itu penting, tapi tetep bukan solusi utama. Selain latensi yang tinggi, biaya per unitnya juga mahal. Belum lagi, setiap hari ada aja satelit yang jatoh ke Bumi karena gravitasi dan udah tua,” tambahnya. Duh, ngeri juga ya?

Tantangan Pemasangan Kabel Optik di Papua

Ngomongin soal kabel laut, pemasangannya di Papua itu nggak semudah masang lampu di rumah. Kontur medannya itu loh, bikin geleng-geleng kepala. Banyak sungai, wilayah yang belum ada akses jalan, bikin pemasangan kabel darat jadi PR besar. Makanya, Telkom dari tahun 2018 mulai gencar masang kabel laut di Papua.

Tapi, tetep aja ada risiko. Menurut data Telkom, sekitar 50% gangguan kabel laut itu gara-gara aktivitas kapal, kayak jangkar yang nyangkut atau alat tangkap yang berat. Sisanya? Ya faktor alam, kayak gempa bumi atau pergeseran lempeng. Rasanya kayak udah susah payah masang, eh, malah dirusak sama yang lain. Sedih!

Telkom Gelar Pasela 2 untuk Perkuat Jaringan

Nah, biar koneksi di Papua Selatan makin kuat, Telkom lagi nyiapin proyek besar nih, namanya pembangunan jaringan kabel laut Papua Selatan 2 (Pasela 2). Targetnya sih, rampung Juni 2028. Proyek ini bakal jadi jalur cadangan dan juga buat nambah kapasitas konektivitas digital di wilayah timur Indonesia.

“Investasinya emang gede, tapi dampak ekonominya juga gede. Fiber optik saat ini masih jadi teknologi paling efisien buat bawa trafik data berkapasitas besar dengan kecepatan tertinggi,” tegas Pak Amin.

Intinya sih, baik kabel laut maupun satelit, dua-duanya punya peran penting buat pemerataan akses digital di Indonesia. Tapi, buat kebutuhan utama yang butuh kapasitas gede dan latensi rendah, fiber optik tetep jadi pilihan yang paling oke. Apalagi buat wilayah strategis kayak Papua Selatan yang lagi siap-siap buat mandiri secara digital.

Jadi, kesimpulannya? Kalau ditanya mana yang lebih cepet internetnya di Papua Selatan, ya jelas kabel laut. Satelit penting, tapi lebih buat jadi ban serep. Tapi, inget ya, tantangannya juga nggak main-main. Gimana menurut kamu? Apakah Papua Selatan bakal makin maju dengan koneksi internet yang makin ngebut? Share dong pendapat kamu! Siapa tahu, nanti ada yang denger dan jadi solusi beneran, kan asik. ***

Punya cara lain, saran, atau malah cerita lucu seputar topik ini? Yuk sharing di kolom komentar! Atau langsung ngobrol bareng tim KudeTekno di WhatsApp.👇

Also Read

Bagikan:

Salsabila Rahmawati

Penggemar biologi dan lingkungan. Menulis untuk menginspirasi rasa ingin tahu dan kecintaan pada alam dan sains.

Leave a Comment