Wah, Gara-Gara Google, Rencana Besar OpenAI Jadi Berantakan?

Wah, Gara-Gara Google, Rencana Besar OpenAI Jadi Berantakan?
Wah, Gara-Gara Google, Rencana Besar OpenAI Jadi Berantakan?

Kudetekno – Wah, persaingan di dunia kecerdasan buatan (AI) emang lagi seru-serunya kayak nonton drakor yang tiap episode bikin penasaran! Baru-baru ini ada kabar yang bikin geleng-geleng kepala nih. Katanya, gara-gara Google, rencana besar OpenAI buat ngakuisisi sebuah startup jadi berantakan. Seriusan? Kok bisa? Penasaran kan detailnya kayak apa? Yuk, kita obrolin!

Google Bajak Talenta Windsurf, OpenAI Gigit Jari?

Jadi gini, intinya… OpenAI, perusahaan yang lagi naik daun banget berkat ChatGPT, tadinya udah naksir berat sama sebuah startup bernama Windsurf. Startup ini keren abis di bidang pengkodean AI. Eh, tau-tau, Google datang dengan tawaran yang lebih menggoda. Wah, drama banget ya?

Pembajakan Talenta AI oleh Google

Bayangin deh, lagi PDKT sama gebetan, eh, tiba-tiba ada yang datang dengan mobil mewah dan langsung ngajak nikah. Kurang lebih kayak gitu kali ya yang dirasain OpenAI pas Google datang “membajak” talenta Windsurf.

Bukan cuma satu dua orang lho yang direbut Google. Kabarnya, Google sukses memboyong para petinggi Windsurf, termasuk dua pendirinya, Varun Mohan dan Douglas Chen! Itu belum termasuk staf bagian riset dan pengembangan yang ikut pindah gerbong. Gokil!

Terus, berapa duit yang digelontorin Google buat aksi “pembajakan” ini? Konon katanya, angkanya mencapai USD 2,4 miliar! Kalau dirupiahin, itu sekitar Rp 38 triliun. Buset, duit semua itu! Aku juga pengen dong dibajak Google… eh

Rencana Akuisisi Windsurf oleh OpenAI Gagal

Nah, sebelum Google datang dengan tawaran mautnya, OpenAI sebenarnya udah pasang kuda-kuda buat mengakuisisi Windsurf. Mereka bahkan udah nawarin harga USD 3 miliar! Mantap kan? Tapi, ya gitu deh, nasi udah jadi bubur. Gara-gara Google, OpenAI terpaksa gigit jari dan membatalkan rencana akuisisinya. Bikin nyesek nggak sih?

Google sih santai aja bilang mereka nggak mengakuisisi Windsurf. Mereka cuma beli lisensi non-eksklusif dari Windsurf. Intinya sih, Windsurf masih bebas jualan teknologi mereka ke perusahaan lain. Jadi, Google kayak cuma “nyewa” talentanya aja gitu, tapi dengan harga selangit.

“Kami sangat senang menyambut beberapa talenta pengkodean AI terbaik dari tim Windsurf ke Google DeepMind untuk memajukan pekerjaan dalam pengkodean agen. Kami sangat senang dapat terus menghadirkan manfaat Gemini ke para developer software di mana pun,” kata Chris Pappas dari Google, kayak yang dikutip dari TechCrunch.

Alasan di Balik Kepopuleran Windsurf

Oke, mungkin kamu bertanya-tanya, emangnya Windsurf sekeren apa sih sampe diperebutkan kayak rebutan diskonan Lebaran? Jadi gini, Windsurf itu populer banget gara-gara konsep yang mereka sebut “vibe coding”. Maksudnya, mereka pakai perangkat AI canggih buat nulis kode. Praktis banget kan? Nah, konsep ini ternyata banyak yang suka, dan bikin pendapatan Windsurf (dan pesaingnya kayak Cursor) makin melambung.

Pernah nggak sih kamu ngerasa kayak lagi nulis kode terus stuck di satu bagian? Nah, dengan vibe coding ini, proses ngoding jadi lebih lancar dan efisien. Buat para programmer, ini sih kayak nemu oase di tengah gurun pasir.

Persaingan Memanas di Industri AI

Kejadian ini makin nunjukkin kalau persaingan di industri AI emang lagi panas-panasnya. Nggak cuma Google, perusahaan lain juga lagi gencar banget berburu talenta AI. Meta (dulu Facebook) aja kabarnya udah ngasih tawaran menggiurkan ke beberapa karyawan OpenAI. Mereka bahkan berhasil merekrut pendiri Scale AI, Alexandr Wang, buat mimpin tim AI mereka. Gile bener!

Seriusan, kayaknya sekarang jadi ahli AI itu kayak jadi pemain sepak bola bintang deh. Diburu sama klub-klub besar dengan gaji selangit. Ya, walaupun kadang bikin tambah bingung juga sih, mau kerja di mana ya enaknya?

Kesimpulan:

Intinya sih, ya gitu… persaingan di dunia AI makin ketat. Google dengan segala kekuatannya, berhasil “membajak” talenta Windsurf yang tadinya udah dilirik sama OpenAI. Akibatnya, OpenAI gigit jari, dan industri AI makin seru aja. Buat kamu yang tertarik di bidang AI, ini sih jadi peluang emas buat mengembangkan diri. Siapa tau, nanti kamu yang diburu sama perusahaan-perusahaan raksasa kayak Google! Gimana, tertarik buat jadi ahli AI? Atau mungkin punya pengalaman menarik seputar dunia AI? Share dong di kolom komentar! Penasaran nih! ***

Punya cara lain, saran, atau malah cerita lucu seputar topik ini? Yuk sharing di kolom komentar! Atau langsung ngobrol bareng tim KudeTekno di WhatsApp.👇

Also Read

Bagikan:

Fikri Maulana

Suka ngulik fisika dan hal-hal yang kelihatan rumit tapi sebenernya seru banget. Nulis biar sains nggak cuma jadi teori di buku.

Leave a Comment