Wow! Penemuan Molekul Ini Bisa Jadi Kunci Kehidupan di Planet Lain

Kudetekno – Wow! Penemuan molekul organik kompleks di sekitar bintang muda V883 Orionis itu beneran bikin merinding disko! Seriusan deh, kayak nemu secercah harapan kehidupan di planet lain. Bayangin aja, unsur-unsur pembentuk kehidupan, kayak yang kita kenal di Bumi, bisa aja terbentuk di seluruh alam semesta. Gila nggak tuh? Penemuan ini kayak ngasih kode rahasia alam semesta yang selama ini kita cari-cari.

Penemuan Molekul Organik Kompleks di V883 Orionis

Jadi gini, ceritanya ada tim astronom yang lagi asik mantengin bintang muda bernama V883 Orionis. Nah, mereka ini nemuin 17 molekul organik kompleks yang beda-beda di sekitarnya. Udah gitu, mereka juga kayaknya nemu jejak etilen glikol sama glikolonitril. Dua nama yang agak ribet, ya? Tapi, yang penting, mereka ini prekursor alias bahan baku buat bikin asam amino glisin dan alanin, plus nukleobasa adenin yang ada di DNA dan RNA kita. Kayak bahan bangunan kehidupan gitu deh.

Jujur aja, aku juga sempat mikir, “Ah, ini mah pasti cuma kebetulan aja.” Tapi, pas baca lebih lanjut, ternyata ini bukan sekadar kebetulan. Ini tuh kayak ngasih bukti kuat kalo unsur-unsur pembentuk kehidupan emang bisa terbentuk di mana aja di alam semesta. Asal kondisinya pas. Keren, kan?

Apa Itu Molekul Organik Kompleks (COM)?

Nah, mungkin ada yang bingung, “Molekul organik kompleks itu apaan sih?” Singkatnya, COM itu molekul yang isinya atom karbon dan hidrogen, plus atom lain kayak oksigen, nitrogen, dan sulfur. Udah gitu, strukturnya juga lumayan rumit. Molekul-molekul kayak gini udah sering ditemuin di luar angkasa, bahkan di awan molekul raksasa tempat bintang-bintang lahir. Tapi, masalahnya, pembentukan bintang itu proses yang super duper energik. Jadi, para ilmuwan tuh masih ragu, molekul-molekul ini kuat nggak ya, bertahan hidup pas bintangnya lagi “lahir”? Terus, bisa nggak molekul-molekul ini nyatu sama materi planet pas planetnya baru terbentuk?

Proses Pembentukan Bintang dan Kelangsungan Hidup Molekul

Pertanyaan bagus, kan? Itulah yang lagi dicari jawabannya sama para astronom. Mereka pengen tahu, molekul-molekul ini tuh beneran bisa bertahan dari “badai” pembentukan bintang atau nggak. Kalo bisa, wah, ini beneran jackpot! Artinya, molekul-molekul ini bisa jadi “benih” kehidupan di planet lain.

“Menemukan molekul-molekul ini di lingkungan seperti itu sangat menarik karena ini adalah tahap terakhir setelah bintang terbentuk tetapi sebelum planet terbentuk,” kata Abubakar Fadul dari Max Planck Institute for Astronomy, yang mimpin penelitian ini. Kalo molekul-molekul ini bisa bertahan, lanjutnya, “itu akan benar-benar memberi kita petunjuk kuat bahwa molekul-molekul tersebut pada akhirnya dapat menyatu dengan planet dan pada akhirnya dapat menciptakan lingkungan yang mendukung bagi munculnya kehidupan di masa depan.”

Peran ALMA dalam Penelitian Ini

Trus, gimana caranya mereka bisa nemuin molekul-molekul ini? Nah, ini dia peran si ALMA (Atacama Large Millimeter/submillimeter Array). ALMA itu teleskop radio super canggih yang letaknya di Chili. Tim astronom yang dipimpin Fadul ini pake ALMA buat “ngintip” V883 Orionis dan nemuin molekul-molekul menarik itu. Mereka juga berencana buat ngumpulin data yang lebih detail lagi. Biar bisa lebih yakin sama penemuan mereka, plus siapa tahu nemu COM yang lain lagi.

Pentingnya Penemuan Ini bagi Asal Usul Kehidupan

Pentingnya penemuan ini tuh gede banget! Soalnya, kalo kita pengen tahu gimana kehidupan itu bisa muncul, kita harus tahu dulu, molekul-molekul penting buat kehidupan itu asalnya dari mana. Selama ini, prekursor kehidupan udah ditemuin di ruang antarbintang, di ekor komet, bahkan di sampel asteroid. Artinya, di luar angkasa tuh emang ada reaksi kimia yang seru banget. Tapi, kita belum tahu, molekul-molekul ini tuh terbentuknya berulang-ulang atau cuma sekali doang. Terus, mereka bisa bertahan nggak ya, pas sistem planet lagi berubah-ubah?

Tantangan dalam Memahami Asal Usul Molekul

Nah, ini dia tantangannya. Kita tuh belum tahu, molekul-molekul ini tuh terbentuk di mana sebenernya. Di ruang antarbintang yang jauh, atau malah di cakram di sekitar bintangnya? “Kita tahu bahwa selama pembentukan bintang, terdapat lingkungan yang keras. Jadi kita tidak tahu apakah molekul-molekul itu benar-benar bertahan di lingkungan yang keras ini atau terbentuk di dalam cakram,” kata Fadul. Pertanyaan ini yang masih pengen mereka cari jawabannya.

Mengenal V883 Orionis Lebih Dekat

Eh, ngomong-ngomong soal V883 Orionis, bintang ini tuh kayak “adiknya” Matahari kita. Bobotnya sekitar sepertiga lebih berat dari Matahari, tapi umurnya masih muda banget, baru 500 ribu tahun. Bandingin sama Matahari yang udah miliaran tahun, jauh banget kan? Nah, dengan mempelajari cakram di sekitar V883 Orionis, kita bisa dapet petunjuk soal gimana kita dan semua makhluk hidup di Bumi ini bisa ada.

Implikasi Penelitian untuk Memahami Kehidupan di Bumi

Jadi, intinya sih, penemuan ini kayak ngasih kita “peta” buat nyari kehidupan di planet lain. Kalo molekul-molekul pembentuk kehidupan bisa ada di mana-mana, bukan nggak mungkin kan, ada planet lain yang juga punya kehidupan? Walaupun kadang bikin tambah bingung juga sih, tapi ya tetep aja bikin penasaran!

Dan hasilnya? Wah, nggak nyangka sih, ternyata alam semesta ini penuh kejutan. Penelitian ini tuh kayak ngebuka mata kita, kalo kehidupan itu nggak cuma ada di Bumi. Siapa tahu, di luar sana ada “saudara” kita juga.

Gue juga pernah nyoba di warnet deket rumah, hasilnya? Bikin ngakak sendiri. Internetnya lemot banget kayak nungguin mie instan mateng padahal cuma 3 menit. Tapi ya, tetep semangat nyari info tentang penemuan-penemuan kayak gini.

Akhir kata, penemuan molekul organik kompleks di sekitar V883 Orionis ini tuh bukan cuma sekadar berita sains doang. Ini tuh kayak ngasih kita harapan, inspirasi, dan rasa penasaran yang nggak ada abisnya. Jadi, buat kamu yang lagi baca artikel ini, coba deh bayangin, gimana kalo di luar sana beneran ada kehidupan? Seru kan? Share juga dong pendapat kamu di kolom komentar! Siapa tahu kita bisa diskusi seru bareng. ***

Punya cara lain, saran, atau malah cerita lucu seputar topik ini? Yuk sharing di kolom komentar! Atau langsung ngobrol bareng tim KudeTekno di WhatsApp.👇

Also Read

Bagikan:

Fikri Maulana

Suka ngulik fisika dan hal-hal yang kelihatan rumit tapi sebenernya seru banget. Nulis biar sains nggak cuma jadi teori di buku.

Leave a Comment